materi terlengkap osteomilitis
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Osteomielitis
adalah infeksi pada sumsum tulang yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus,
atau proses spesifik. ( M. Tuberculosa, Jamur). ( Mansjoer.2000)
Osteomielitis
adalah infeksi akut tulang yang dapat terjadi penyebaran infeksi dari darah (
osteomielitis hematogen ) atau yang lebih sering, sering kontaminasi fraktur
terbuka atau reduksi ( osteomielitis eksogen ). ( Elizabet J.Coroin,2001)
Osteomielitis
adalah proses inflamasi akut atau kronis dari tulang dan struktur sekunder
tulang akibat dari infeksi organisme piogetik.
1.
Bakteri staphylococcus
aureus (70-80%), escherichia coll, pseudomonas, proteus
2.
Haemophilus influenza
(5-50%) pada usia dibawah 4 tahun
3.
Jamur
4.
Mikroorganisme lain :
a.
Aliran darah
Infeksi bisa disebabkan
oleh penyebaran hematogen (melalui darah) dari fokus infeksi ditempat lain (
misalnya tonsil yang terinfeksi lepuh, gigi terinfeksi). Aliran darah bisa
membawa suatu infeksi dari bagian tubuh yang lain ke tulang. Pada anak biasanya
terjadi di ujung tulang tungkai dan lengan. Sedangkan pada orang dewasa
biasanya terjadi pada tulang belakang dan panggul.
b.
Penyebaran Langsung
Organisme bisa memasuki
tulang secara langsung melalui fraktur terbuka, cidera traumatik seperti luka
tembak, selama pembedahan tulang atau benda yang tercemar yang menembus tulang.
c.
Infeksi dari jaringan
lunak di dekatnya
Osteomyelitis dapat
berhubungan dengan penyebaran infeksi jaringan lunak disekitar tulang bisa
menyebar ke tulang setelah beberapa hari atau minggu. Infeksi jaringan lunak
bisa timbul di daerah yang mengalami kerusakan karena cidera, terapi penyinaran
atau kanker atau ulkus di kulit yang disebabkan oleh jeleknya pasokan darah (
misalnya ulkus dekubitus yang terinfeksi ).
1.
Pada anak-anak infeksi
tulang yang terdapat melalui aliran darah, menyebabkan demam dan kadang-kadang
dikemudian hari, menyebabkan nyeri pada tulang yang terinfeksi. Daerah diatas
tulang bisa mengalami luka dan membengkak, dan pergerakan akan menimbulkan
nyeri.
2.
Nafsu makan menurun
3.
Nyeri tekan saat
pemeriksaan fisik
4.
Pada orang dewasa,
gejala mungkin samar dan berupa demam, lemah dan malaise. Infeksi saluran
nafas, saluran kemih, telinga atau kulit sering mendahului osteomielitis hematogen.
5.
Fase Akut
Fase sejak infeksi
sampai 10-15 hari. Panas mungkin tinggi, terasa nyeri tulang dekat sendi, terkadang
tidak dapat menggerakkan anggota tubuh.
6.
Fase Kronik
Rasa sakit tidak begitu
berat, anggota yang terkena merah dan bengkak dengan pus yang selalu mengalir
keluar dari sinus atau mengalami periode berulang nyeri, inflamasi, dan
pengeluaran pus.
D.
PEMERIKSAAN
FISIK
a.
Kaji gejala akut
seperti nyeri lokal, pembengkakan, eritema, demam, dan keluarnya pus dan sinus
nyeri
b.
Kaji adanya faktor
resiko Identifikasi adanya kelemahan umum akibat reaksi sistemik. Infeksi pada
Osteomielitis akut
c.
Observasi adanya daerah
inflamasi, pembengkakan nyata, dan adanya cairan pusulen
d.
Identifikasi
peningkatan tanda-tanda vital
e. Area
sekitar tulang yang terinfeksi menjadi bengkak dan terasa menjadi bengkak dan
terasa lembek bila dipalpasi
1.
Pemeriksaan Darah
Sel darah putih
meningkat sampai 30.000 disertai laju endap darah : pemeriksaan titer antibody
anti-staflokokus : pemeriksaan kultur darah untuk menentukan bakterinya ( 50%
POSITIF) dan diikuti uji sensitifitas. Selain itu harus diperiksa adanya penyakit
anemia sel sabit yang merupakan jenis osteomielitis yang jarang terjadi.
Pemeriksaan feses : pemeriksaan feses untuk kultur dilakukan bila terdapat
kecurigaan infeksi oleh bakteri. Pemeriksaan ultra sound, pemeriksaan ini dapat
memperlihatkan efusi pada sendi.
Pada pemeriksaan foto
polos 10 hari pertama, tidak ditemukan kelainan radiologis yang berarti dan
mungkin banyak ditemukan pembengkakan jaringan lunak. Gambaran distraksi tulang
dapat dilihat setelah10 hari (2minggu). Pemeriksaan radioisotope akan
memperlihatkan penangkapan isotop pada daerah lesi.
Scintigraphy skeletal
pada orang yang diduga memiliki infeksi tulang harus di dahului oleh
pemeriksaan foto polos. Pada pemeriksaan terhadap foto polos tidak dapat
dilihat sampai 10-14 hari infeksi, namun pada infeksi TBC perubahan dapat
muncul pada presentasi pertama. Menggunakan scintigraphy, diagnosis dapat
ditegakkan pada 48 jam setelat onset penyakit, bahkan jika tanda-tanda klinis
penyakit samar-samar. Pengobatan awal yang agresif dapat mencegah kerusakan
tulang yang berat.
Tehnik stabdart
menggunakan technitium ggm-inbelled phosphnte dan phosphate. Tambahan dari
radionnchide pada tulang berhubungan dengan aliran darah pergantian tulang yang
local. Hal ini membuat gambaran 2 jenis yng terpisah yang didapatkan pada
osteomielitis, yaitu :
a.
Gambaran “ kelompok
darah” dari daerah yang nyeri segera setelah penyuntikan. Hal ini menunjukkan
peningkatan indiektif lokal, jika positif, pada daerah yang mengandung banyak
darah
b.
Gambaran scintigraphy
skeletal tertunda setelah 3-4jam. Saat ini radionuclide telah diabsorpsi
menjadi kristal-kristal tulang. Hal ini memberikan gambaran skeletal dengan
penekanan lokal pada daerah peningkatan aliran darah dan pergantian tulang. Hal
ini juga yang membedakan antara osteomielitis dan selulitis.
3.
CT ( Computed
Tomography )
Deteksi osteomielitis
ketika masih dalam tahap akut dini sangat penting untuk meningkatkan
probubilitas kesembuhan dan penurunan morbiditas. Disebabkan kurang sensitif
dibandingkan MRI untuk osteomielitis akut, CT merupakan pemeriksaan terbaik
untuk membimbing aspirasi atau biopsi, jika secara klinis diperlukan untuk
memastikan osteomielitis. Atau untuk dilakukannya uji kultur dan sensitifitas
antibiotik ortagnisme. CT juga berguna dalam pemeriksaan penunjang terhadap
infeksi pasca oprasi saat instrumen ortopedi yang luas dapat menghambat MRI.
Gambaran CT dari osteomielitis
tergantung stagenya yaitu akut, sub akut atau kronis. Pada osteomielitis akut, idema
sumsum tulang adalah kelainan yang ditemukian pertama kali pada pencitraan.
Selanjutnya peningkatan periesteal dapat terjadi, yang kasusnya letih sering
pada anak - anak dibandingkan pada orang dewasa, dengan bagian akhir yaitu
pembentukan tulang subperiosteal yang baru. Abses subperiosteal juga dapat
terjadi. Unenhanced CT ( CT scan yang tidak ditingkatkan ) kurang sensitif
dibandingkan MRI dalam mendeteksi awal peradangan periosteal dari osteomielitis
yang terjadi pada model hewan percobaan.
4. Pemeriksaan
Biobsytulang
Merupakan pengambilan contoh tissu
tulang yang akan digunakan untuk serangkaian tes.
5. Pemeriksaan
Ultra Sound
Merupakan pemeriksaan yang dapat
memperlihatkan adanya efusi pada sendi.
6. Pemeriksaan
Tambahan Yaitu :
a. Bone
scan dapat dilakukan pada minggu pertama
b. MRI,
dilakukan jika terdapat fokus gelap pada T1 dan fokus yang terang T2 maka
kemungkinan besar adalah osteomielitis.
1. Identitas
Klien
Terdiri dari nama, jenis kelamin, usia ,
alamat, agama dll.
2. Riwayat
kesehatan
a. Keluhan
utama
Alasan yang menyebabkan pasien masuk RS.
Biasanya karna adanya muskoloskeletal.
b. Riwayat
kesehatan sekarang
Sejak kapan timbul keluhan, apakah ada
riwayat trauma. Hal-hal yang menimbulkan gejala. Timbulnya gejala.
No comments:
Post a Comment