MATERI GERONTIK PROSES MENUA PALING LENGKAP
1.
Pengertian
Usia lanjut
adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari (Azwar, 2006).Menua
atau menjadi tua adalah suatu keadaaan
yang terjadi didalam kehidupan manusia. Proses
menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari
suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan
kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah,
yang berarti seseorang telah melalui tiga
tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa dan
tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara
biologis maupun psikologis. Memasuki usia
tua berarti mengalami kemunduran, misalnya
kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit
yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai
ompong, pendengaran kurang jelas, pengelihatan
semakin memburuk, gerakan lambat dan figur tubuh yang tidak
proporsional (Nugroho, 2008)seringkali dipersepsikan secara negatif
sebagai beban keluarga dan masyarakat.(pranaka,2010)
Menjadi tua ditandai dengan adanya kemunduran biologis
yang terlihatsebagai gejala-gejala kemunduran fisik, antara lain: kulit mulai
mengendur,timbul keriput, rambut beruban, gigi mulai ompong, pendengaran
dan penglihatan berkurang, mudah lelah, gerakan menjadi lamban dan
kuranglincah, serta terjadi penimbunan lemak terutama di perut dan
pinggul.Kemunduran lain yang terjadi adalah kemampuan-kemampuan
kognitif seperti suka lupa, kemunduran orientasi terhadap waktu, ruang,
tempat, sertatidak mudah menerima hal atau ide baru(R. Siti Maryam dkk, 2008)
2.
Batasan Lanjut Usia
Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : (1) usia
pertengahan ( middle age) usia 45-59 tahun, (2) lanjut usia ( elderly) usia
60-74 tahun, (3) lanjut usia ( old) usia 75-90 tahun, (4) usia sangat tua (
very old) usia diatas 90 tahun. Menurut Depkes dikutip dari Aziz (2009) lansia
digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu : (1) kelompok lansia dini (55-64 tahun),
(2) kelompok lansia (65 tahun ke atas ), dan kelompok lansia resiko tinggi
(berusia lebih dari 70 tahun ).
3.
Proses Menua
Menurut Padila 2013 :Menjadi Tua (MENUA)suatu keadaan
yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses
sepanjang hidup yang tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi
dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang
berarti seseorang telah melalui tahap-tahap kehidupannya, yaitu neonates,
toddler,pra school,remaja,dewasa, dan lansia. Tahap berbeda ini di mulai baik secara biologis
maupun psikologis.
Memasuki usia tua
banyak mengalami kemunduran misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit
menjadi keripun karena berkurangnya bantalan lemak, rambut memutih, gigi mulai
ompong, aktivitas menjadi lambat, nafsu makan berkurang dan kondisi tubuh yang
lain juga mengalami kemunduran.
Menurut WHO dan
Undang-Undang No.13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pada pasal 1
ayat 2 yang menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah usia permulaan tua. Menua
bukanlah suatu penyakit, akan tetapi merupakan proses yang berangsur angsur
mengakibatkan perubahan yang kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang terakhir
dengan kematian.
4.
Teori Proses Menua
a.
Teori Biologi
1)
Teori seluler
Kemampuan sel hanya dapat membelah dalam jumlah tertentu
dan kebanyakan sel–sel tubuh “diprogram” untuk membelah 50 kali. Jika
sel pada lansia dari tubuh dan dibiakkan di laboratrium, lalu diobrservasi,
jumlah sel–sel yang akan membelah, jumlah sel yang akan membelah akan terlihat
sedikit. Pada beberapa sistem, seperti sistem saraf, sistem musculoskeletal dan
jantung, sel pada jaringan dan organ dalam sistem itu tidak dapat diganti jika
sel tersebut dibuang karena rusak atau mati. Oleh karena itu, sistem tersebut
beresiko akan mengalami proses penuaan dan mempunyai kemampuan yang sedikit
atau tidak sama sekali untuk tumbuh dan memperbaiki diri (Azizah, 2011)
2)
Sintesis
Protein (Kolagen dan Elastis)
Jaringan seperti kulit dan kartilago kehilangan
elastisitasnya pada lansia. Proses kehilangan elastiaitas ini dihubungkan
dengan adanya perubahan kimia pada komponen protein dalam jaringan tertentu.
Pada lansia beberapa protein (kolagen dan kartilago, dan elastin pada kulit)
dibuat oleh tubuh dengan bentuk dan struktur yang berbeda dari protein yang
lebih muda. Contohnya banyak kolagen pada kartilago dan elastin pada kulit yang
kehilangan fleksibilitasnya serta menjadi lebih tebal, seiring dengan
bertambahnya usia (Tortora dan Anagnostakos, 1990). Hal ini dapat lebih mudah
dihubungkan dengan perubahan permukaan kulit yang kehilangan elastisitanya dan
cenderung berkerut, juga terjadinya penurunan mobilitas dan kecepatan pada
system musculoskeletal (Azizah, 2011).
3)
Keracunan
Oksigen
Teori tentang adanya sejumlah penurunan kemampuan sel di
dalam tubuh untuk mempertahankan diri dari oksigen yang mengandung zat racun
dengan kadar yang tinggi, tanpa mekanisme pertahan diri tertentu.
Ketidakmampuan mempertahankan diri dari toksink tersebut membuat struktur
membran sel mengalami perubahan dari rigid, serta terjadi kesalahan genetik
(Tortora dan Anaggnostakos, 1990). Membran sel tersebut merupakan alat untuk
memfasilitas sel dalam berkomunikasi dengan lingkungannya yang juga mengontrol
proses pengambilan nutrisi dengan proses ekskresi zat toksik di dalam tubuh.
Fungsi komponen protein pada membran sel yang sangat penting bagi proses di
atas, dipengaruhi oleh rigiditas membran tersebut. Konsekuensi dari kesalahan
genetik adalah adanya penurunan reproduksi sel oleh mitosis yang mengakibatkan
jumlah sel anak di semua jaringan dan organ berkurang. Hal ini akan menyebabkan
peningkatan kerusakan sistem tubuh (Azizah, 2011).
4)
Sistem Imun
Kemampuan sistem imun mengalami kemunduran pada masa
penuaan. Walaupun demikian, kemunduran kemampuan sistem yang terdiri dari
sistem limfatik dan khususnya sel darah putih, juga merupakan faktor yang
berkontribusi dalam proses penuaan. Mutasi yang berulang atau perubahan protein
pasca tranlasi, dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh
mengenali dirinya sendiri. Jika mutasi isomatik menyebabkan terjadinya kelainan
pada antigen permukaan sel, maka hal ini akan dapat menyebabkan sistem imun
tubuh menganggap sel yang mengalami perubahan tersebut sebagai selasing dan
menghancurkannya. Perubahan inilah yang menjadi dasar terjadinya peristiwa
autoimun. Disisi lain sistem imun tubuh sendiri daya pertahanannya mengalami
penurunan pada proses menua, daya serangnya terhadap sel kanker menjadi
menurun, sehingga sel kanker leluasa membelah-belah (Azizah, 2011).
5)
Teori Menua
Akibat Metabolisme
Menurut MC Kay et all., (1935) yang dikutip
Darmojo dan Martono (2004), pengurangan “intake” kalori pada rodentia
muda akan menghambat pertumbuhan dan memperpanjang umur. Perpanjangan umur
karena jumlah kalori tersebut antara lain disebabkan karena menurunnya salah
satu atau beberapa proses metabolisme. Terjadi penurunan pengeluaran hormon
yang merangsang pruferasi sel misalnya insulin dan hormon pertumbuhan.
1)
Aktivitas atau
Kegiatan (Activity Theory)
Seseorang yang dimasa mudanya aktif dan terus memelihara
keaktifannya setelah menua. Sense of integrity yang dibangun dimasa
mudanya tetap terpelihara sampai tua. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut
usia yang sukses adalah meraka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial
(Azizah, 2011).
2)
Kepribadian
berlanjut (Continuity Theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada
lanjut usia. Identity pada lansia yang sudah mantap memudahkan dalam
memelihara hubungan dengan masyarakat, melibatkan diri dengan masalah di
masyarakat, kelurga dan hubungan interpersonal (Azizah, 2011).
3)
Teori
Pembebasan (Disengagement Theory)
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia,
seseorang secara pelan tetapi pasti mulai melepaskan diri dari kehidupan
sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya (Azizah, 2011)
5.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuaan
a.
Hereditas atau
ketuaan genetic
b.
Nutrisi atau
makanan
c.
Status
kesehatan
d.
Pengalaman
hidup
e.
Lingkungan
f.
Stres
No comments:
Post a Comment