asuhan keperawatan jiwa dengan pasien perilaku kekerasan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Sdr. W DENGAN PERILAKU KEKERASAN
DI WISMA HARJUNA RUMAH SAKIT JIWA Prof. Dr.
SOEROJO
1.
Identitas klien
Nama : Sdr. W
Umur : 27 tahun
Alamat :
No RM : 118216
Tanggal masuk :
2.
Identitas penanggung jawab
Nama : tn.y
Umur :45
Pekerjaan :petani
Alamat :
Hubungan dengan pasien :bapak
3.
Alasan masuk : pasien
mengatakan dibawa ke RSJ oleh keluarganya. Pasien 1 bulan terakhir timbul
perubahan perilaku, sering mengejar wanita, susah tidur dan sering memukuli
orang dan malas berhubungan sosial.
Faktor presipitasi : keluarga pasien
mengatakan pasien mulai kerja di Serang perilakunya menjadi seperti itu
Faktor predisposisi : pasien mengatakan
tidak pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu dan baru pertama kali masuk
RSJ. Pasien tidak menjalani pengobatan karena tidak mengalami gangguan jiwa
sebelumnya. Pasien mengatakan pernah melakukan perkelahian dengan temannya.
Pasien dan temannya saling memukul. Dan pasien mengatakan tidak mempunyai
pengalaman yang tidak menyenangkan.
5.
Pengkajian fisik
a.
Keadaan umum : composmentis
b.
Vital sign : TD 110/80 mmHg
Nadi 80x/menit
Suhu 36,5°C
Respirasi 22x/menit
c.
Pemeriksaan fisik : TB 164 cm
BB 51 kg
d.
Keluhan fisik : pasien mengatakan mata
kanannya sakit karena habis dipukul perawat karena dia melakukan kesalahan (
memukul perawat )
a.
Konsep diri
1)
Citra tubuh : pasien mengatakan merasa suka dengan anggota tubuhnya
2)
Identitas diri : pasien mengatakan dia seorang laki-laki
berusia 27 tahun. Pasien menyadari bahwa dirinya seorang yang pemarah
3)
Peran : pasien mengatakan dikeluarganya dia adalah
seorang pemimpin
4)
Ideal diri : pasien mengatakan setelah keluar dari RSJ dia ingin
bekerja
5)
Harga diri : pasien mengatakan interaksi klien dan keluarga saat
dirumah baik terutama pada kakak laki-lakinya
6)
Masalah keperawatan :
b.
Hubungan sosial : pasien mengatakan orang yang
berarti adalah kakak laki-lakinya. Pasien mengatakan sering mengikuti kerja
bakti dirumah. Dan saat di RSJ pasien tidak pernah berkomunikasi antar pasien
lain.
c.
Nilai, keyakinan dan spiritual : pasien mengatakan penyakitnya akibat
dari kutukan wali songo. Sebelum masuk RSJ pasien mengatakan sering melakukan
Sholat 5 waktu dan selama di RSJ pasien mengikuti kegiatan Sholat berjamaah
1.
Status mental
a.
Penampilan umum : penampilan pasien nampak rapi saat
di RSJ karena mandi 2x sehari
b.
Pembicaraan : lambat, karena pasien saat berbicara lambat
dan pelan, terkadang tidak jelas
c.
Aktivitas motorik : pasien terlihat lesu karena
sering menguap dan mengantuk, serta matanya tampak gelisah
d.
Alam perasaan : pasien tampak khawatir saat
interaksi dengan perawat
e.
Afek : labil, karena raut wajahnya
berubah-ubah, pada pagi hari tampak datar, akan tetapi pada siang hari pasien
tampak senang
f.
Interaksi selama wawancara : defensif, pasien saat ditanya suka
ngeyel, seperti contohnya pada saat dia bilang dirinya wali tidak bisa diganggu
gugat
g.
Persepsi : pasien mengatakan saat ini tidak
mengalami halusinasi
h.
Proses pikir : sirkum stansial, pasien jika ditanya jawabannya suka
mutar-mutar tapi ada ujungnya
i.
Isi pikir : pasien berobsesi bahwa dirinya
adalah seorang wali dan dia selalu mengaitkan kejadian seperti hujan dan panas
karena dia yang menyebabkan
j.
Tingkat kesadaran dan orientasi : pasien tampak sempoyongan saat
jalan seperti orang mabuk dan tidak mengalami disorientasi
k.
Memori : pasien masih
mengingat memorinya
l.
Tingkat kosentrasi dan berhitung : pasien tampak masih bisa
konsentrasi walaupun kadang mudah beralih
m.
Kemampuan penilian : pasien bisa beralih antara 2 hal yang
berbeda meski harus dijelaskan terlebih dahulu
n.
Daya tilik diri : pasien mengatakan
penyakitnya karena ada yang mengganggu dirinya
2.
Aspek medis
a.
Diagnosa medis
1. Menarik diri
2. Perilaku kekerasan
b.
Terapi yang diberikan
Tanggal 23 Maret 2015 :
1. Trihexyperidil (THP) 2x1 per oral
2. Haloperidol (HPD) 2x1 per oral
Tanggal 1-3 April 2015 :
1. Injeksi lodomer 1x1 per IM
2. Injeksi diazepam 1x1 per IM
ANALISA DATA
Hari/tgl jam
|
Data fokus
|
etiologi
|
Diagnosa
|
Rabu 1 april 2015
|
Ds : pasien mengatakan sering memukul
orang
Do:- mata
pasien tampak merah melotot
-
Pasien memukul salah satu
perawat ruangan
|
Koping stress tidak efektif
|
perilaku kekerasan
|
Rabu 1 maret 2015
|
Ds : pasien mengatakan tidak pernah
berkomunikasi antar pasien lain
Do: pasien terlihat menyendiri
Pasien tampak menundukkan kepala
|
Gangguan konsep diri
|
Menarik diri
|
Intervensi
tanggal
|
diagnosa
|
Tujuan umum
|
Tujuan khusus
|
Intervensi
|
|
Perilaku kekerasan
|
Klien dapat mengontrol perilku kekerasan
|
1. Klien dapat membina hibungan saling percaya
Kriteria
evaluaasi
-
Wajah cerah
-
Mau berkenalan
-
Ada kontak mata
Klien
2. Klien dapat mengidentifikasi penyebaba perilaku kekerasan kriteria
evaluasi
-
Menceritakan penyebab perasaan
jengkel/ kesal
3. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
4. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang pernah dilakukan
5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
6. Klien dapat mengidentifikasi cara mengunngkapkan kemarahan
7. Klien dapat mendomontrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan
8. Klien mendapat dukungan
keluarga untuk mrngontrol perilsku kekerasan
9. Klien menggunakan obat sesuai program yang diterapakan
|
SP 1
1. Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
3. Mengidentifikasi perilaku kekersan yang dilakukan
4. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
5. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan membantu pasien
mempraktekan latihan cara mengontrol fisik 1
6. Menganjurkan pasien memasukan dalam kegiatan harian
SP 2
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik II
3. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
SP 3
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol
perilaku kekerasan dengan cara verbal
3. Menganjurkan pasien memaasukan dalam jadwal kegiatan harian
SP 4
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual
SP 5
1. Mengvaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan minum obat
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
|
Catatan keperawatan
No
|
Tgl /jam
|
SP
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
TTD
|
1.
|
|
Perilaku kekerasan
SP 1
|
1. Mengidentivikasi penyeebab perilaku engkekerasan
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
3. Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
4. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
5. Mengajarkan pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara nafas
dalam
6. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam kegiatan harian
SP 2 :
1.
Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian
2.
Mengajarkan cara mengontrol
perilaku kekerasan dengan cara spiritual
3.
Menganjurkan memasukkan dalam
kegiatan harian
SP 4 :
1.
Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian
2.
Mengajarkan cara mengontrol
perilaku kekerasan dengan cara spiritual
3.
Mengajarkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
|
S : Pasien mengatakan penyebab ia ingin marah adalah
karena jengkel pada seseorang, pasien mengatakan apabila marah pasien bicara
dengan nada keras, mengempalkan tangan dan memukul orang, pasien mengatakan
apabila ia marah hanya membuat hati tidak tenang, pasien mengatakan mau
belajar mengontrol emosi dengan teknik nafas dalam dan mau memasukkan
kedaftar kegiatan harian
O :- Pasien pasien menjelaskan dengan nada pelan dan
ekspresi wajah emosi.
-
Pasien mampu mendemostrasi cara mengontrol emosi atau marah dengan nafas
dalam
-
Pasien mampu memasukkan ke daftar jadwal kegiatan harian
A : klien mampu mengontrol marah dengan teknik nafas
dalam
P : - pertahankan dan motivasi pasien
-
Ajarkan cara mengontrol marah dengan cara minum obat
S : - Pasien mengatakan sudah memasukkan teknik nafas
dalam di kegiatan harian
-pasien
mengatakan mau minum obat
-
pasien mengatakan mau memasukkan minum obat kedalam jadwal buku harian
O : - pasien terlihat melakukan nafas dalam
-
Pasien minum obat 2x sehari
A : pasien mampu mengontrol marah dengan obat
P : - pertahankan dan motivasi pasien
-
Lanjutkan SP 3
S : - Pasien mengatakan sudah memasukkan minum obat
dalam kegiatan harian
-
Pasien mengatakan bisa mengontrol marah dengan mengucapkan “astaghfirullah”
-
pasien mengatakan mau memasukkan ke dalam jadwal harian
O : - pasien bisa mengontrol marah dengan “astaghfirullah”
-pasien
mampu memasukkan kegiatan ke dalam jadwal harian
A : - pasien mampu mengontrol perilaku kekerasan dengan
cara mengucapkan “astaghfirullah”
P : - pertahankan intervensi dan motivasi pasien
|
|
No comments:
Post a Comment