KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
tentang “Prinsip-Prinsip Keperawatan
Pada Lansia” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
Keperawatan gerontik.
Makalah ini
ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku
panduan dan hasil dari browsing internet yang berkaitan dengan prinsip-prinsip
keperawatan pada lansia dan hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut.
Penulis berharap,
dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita,dalam hal ini dapat
menambah wawasan kita mengenai prinsip-prinsip keperawatan pada lansia dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi para praktisi
medis yang bersangkutan dengan hal-hal ini.
Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Kudus, 10 Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3
BAB I............................................................................................................................................. 4
Pendahuluan.............................................................................................................................. 4
A.
Latar
Belakang............................................................................................................... 4
B.
Rumusan Masalah........................................................................................................ 5
C.
Tujuan.............................................................................................................................. 5
D.
Manfaat............................................................................................................................ 5
BAB II............................................................................................................. 6
Tinjauan Pustaka...................................................................................................................... 6
A. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Lansia........................................................... 6
B. Tingkatan Pelayanan Serta Bentuk
Pelayanan Kesehatan Lansia................. 8
BAB
III........................................................................................................................................... 9
Penutup
...................................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 9
B. Saran................................................................................................................................ 9
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya luhur, memiliki ikatan
kekeluargaan yang mencerminkan nilai-nilai keagamaan dan budaya yang menghargai
peran serta kedudukan para lanjut usia dalam keluarga maupun masyarakat,
Sebagai warga yang telah berusia lanjut , para lanjut usia mempunyai mkebajikan
,kearipan serta pengalaman berharga yang dapat di teladani oleh generasi
penerus dalam pembangunan nasional.
Seiring
dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah memicu timbulnya
berbagai perubahan dalam masyarakat, dengan meningkatkan angka harapan
hidup. Dari hasil sensus penduduk yang dilaksakan oleh BPS menunjukan pada
tahun 2000 usia harapan hidup di Indonesia mencapai 67 dari populasi lanjut
usia yang di perkirakan 17 juta orang . Pada tahun 2020 jumlah penduduk lanjut
usia Indonesia diproyeksikan mencapai 28 juta orang yang berusia 71 tahun .
Perubahan komposisi penduduk lanjut usia menimbulkan berbagai
kebutuhan baru yang harus dipenuhi , sehingga dapat pula menjadi
permasalahan yang komplek bagi lanjut usia ,baik sebagai individu ,keluarga
maupun masyarakat.
Guna
mengatasi lanjut usia , diperlukan program pelayanan kesejahteraan sosial
lanjut usia yang terencana , tepat guna dan tetap memiliki karakteristik.
Sebagai bangsa yang menjamin keharmonisan hubungan di antara anak , Trhree in
one roof, yang artinya Bahwa suasana hubungan yang harmonis antar ketiga
generasi akan terus terjalin sepanjang masa, walaupun saat ini mereka cenderung
tidak tinggal bersama dalam satu rumah. Namun semangatnya masih terpatri dalam
satu atap kebersamaan.
B.
Rumusan Masalah
Bagaimana mengaplikasikan prinsip-prinsip keperawatan pada lansia
C.
Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui prinsip-prinsip keperawatan pada lansia
Tujuan
Khusus
1. Mengetahui
tentang Pelaksanaan pelayanan kesehatan lansia
2. Mengetahui
tentang Tingkatan pelayanan kesehatan lansia serta bentuk pelayanan kesehatan
lansia
D.
Manfaat
1. Mahasiswa mampu
dan mengerti tentang prinsip-prinsip keperawatan pada lansia.
2. Mahasiswa
mampu menerapkan prinsip-prinsip keperawatan pada lansia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pelayanan
Kesehatan di Posyandu Lansia. Pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia meliputi
pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia
sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang
diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan
mencatat perkembangannya dalam Buku Pedoman. Pemeliharaan Kesehatan (BPPK)
Lansia atau catatan kondisi kesehatanyang lazim digunakan di Puskesmas.
Jenis
pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada Lansia di Posyandu adalah
sebagai berikut:
1. Pemeriksaan
aktifitas kegiatan sehari-hari (activity of daily living) meliputi
kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi,
berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan
sebagainya.
2. Pemeriksaan
status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional, dengan
menggunakan pedoman metode 2 menit (lihat KMS Usia Lanjut).
3. Pemeriksaan
status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan
dicatat pada grafik Indeks Massa Tubuh (IMT).
4. Pengukuran
tekanan darah dengan menggunakan tensimeter dan stetoskop serta penghitungan
denyut nadi selama satu menit.
5. Pemeriksaan
hemoglobin menggunakan Talquist, Sahli atau Cuprisulfat.
6. Pemeriksaan
adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula (diabetesmellitus).
7. Pemeriksaan
adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
penyakit ginjal.
8. Pelaksanaan
rujukan ke Puskesmas bila mana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan pada
pemeriksaan butir 1 hingga 7.
9. Penyuluhan
bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelompok dalam rangka kunjungan rumah
dan konseling kesehatan yang dihadapi oleh individu dan atau POKSILA.
10. Kunjungan
rumah oleh kader disertai petugas bagi anggota POKSILA yang tidak datang, dalam
rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat (Publik Health Nursing).
Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat:
11. Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan sebagai contoh menu makanan dengan
memperhatikan aspek kesehatan dan gizi Lansia, serta menggunakan bahan makanan
yang berasal daridaerah tersebut.
12. Kegiatan
olah raga antara lain senam Lansia, gerak jalan santai, dan lain sebagainya
untuk meningkatkan kebugaran. Kecuali kegiatan pelayanan kesehatan seperti
uraian di atas, kelompok dapat melakukan kegiatan non kesehatan di bawah
bimbingan sektor lain, contohnya kegiatan kerohanian, arisan, kegiatan ekonomi
produktif, forum diskusi, penyaluran hobi dan lain-lain (Depkes RI,2003).
Mekanisme
Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Lansia
Untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap Lansia, mekanisme pelaksanaan
kegiatan yang sebaiknya digunakan adalah sistim 5 tahapan (5 meja) sebagai
berikut:
1. Tahap
pertama: pendaftaran Lansia sebelum pelaksanaan pelayanan.
2. Tahap
kedua: pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan Lansia, serta penimbangan
berat badan dan pengukuran tinggi badan.
3. Tahap
ketiga: pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan status
mental.
4. Tahap
keempat: pemeriksaan air seni dan kadar darah (laboratorium sederhana).
5. Tahap
kelima: pemberian penyuluhan dan konseling (Depkes RI, 2003).
B. TINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
SERTA BENTUK PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
1. Pelayanan
kesehatan lanjut usia di masyarakat (Community based geriatric service)
a. Mendayagunakan
dan mengikutsertakan masyarakat termasuk para lansianya
b. Puskesmas,
dokter praktek swasta merupakan tulang punggung layanan tingkat ini
c. Puskesmas
berperan dalam membentuk klub/kelompok lanjut usia
2. Pelayanan
kesehatan lansia di masyarakat berbasis rumah sakit (Hospital based community
geriatric service)
a. Pada
layanan tingkat ini, RS bertugas membina lansia baik langsung atau tidak
langsung melalui pembinaan pada puskesmas di wilayah kerjanya “Transfer of
Knowledge”berupa lokakarya, simposium, ceramah.
b. Rumah
sakit harus selalu bersedia bertindak sebagai rujukan dari layanan kesehatan
yang ada di masyarakat.
3. Layanan
kesehatan lansia berbasis Rumah Sakit (Hospital Based Geriatric Service)
RS menyediakan berbagai
layanan bagi para lanjut usia dari yang sederhana (poliklinik lansia) sampai
pada yang maju ( bangsal akut, klinik siang terpadu “nursing hospital”, bangsal
kronis dan atau panti werdha “nursing home”
Tingkatan-tingkatan
pelayanan yang diberikan berdasar kemampuan RS dibagi :
a. Tingkat
sederhana : hanya menyediakan layanan poliklinik lanjut usia
b. Tingkat
sedang : Layanan diberikan selain poliklinik jg siang terpadu (day hospital)
c. Tingkat
lengkap : sama seperti layanan tingkat sederhana ditambah pengadaan bangsal
lansia dengan penyakit akut
d. Tingkat
paripurna : diberikan semua jenis layanan yang ada pada tingkat lengkap
ditambah dengan bangsal lansia dengan penyakit kronis
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pelayanan Kesehatan di
Posyandu Lansia. Pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia meliputi pemeriksaan
kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia sebagai
alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita
(deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat
perkembangannya dalam Buku Pedoman. Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) Lansia atau
catatan kondisi kesehatanyang lazim digunakan di Puskesmas.
B. SARAN
Untuk
peningkatan kesehatan lansia sebaiknya lansia harus mengecek kesehatanya pada
instansi kesehatan seperti puskesmas, Dokter keluarga ataupun dipelayanan
kesehatan lainnya supaya mengurangi terjadinya masalah masalah yang mungkin
tejadi pada lansia.
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
tentang “Prinsip-Prinsip Keperawatan
Pada Lansia” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah
Keperawatan gerontik.
Makalah ini
ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku
panduan dan hasil dari browsing internet yang berkaitan dengan prinsip-prinsip
keperawatan pada lansia dan hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut.
Penulis berharap,
dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita,dalam hal ini dapat
menambah wawasan kita mengenai prinsip-prinsip keperawatan pada lansia dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi para praktisi
medis yang bersangkutan dengan hal-hal ini.
Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Kudus, 10 Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3
BAB I............................................................................................................................................. 4
Pendahuluan.............................................................................................................................. 4
A.
Latar
Belakang............................................................................................................... 4
B.
Rumusan Masalah........................................................................................................ 5
C.
Tujuan.............................................................................................................................. 5
D.
Manfaat............................................................................................................................ 5
BAB II............................................................................................................. 6
Tinjauan Pustaka...................................................................................................................... 6
A. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Lansia........................................................... 6
B. Tingkatan Pelayanan Serta Bentuk
Pelayanan Kesehatan Lansia................. 8
BAB
III........................................................................................................................................... 9
Penutup
...................................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 9
B. Saran................................................................................................................................ 9
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya luhur, memiliki ikatan
kekeluargaan yang mencerminkan nilai-nilai keagamaan dan budaya yang menghargai
peran serta kedudukan para lanjut usia dalam keluarga maupun masyarakat,
Sebagai warga yang telah berusia lanjut , para lanjut usia mempunyai mkebajikan
,kearipan serta pengalaman berharga yang dapat di teladani oleh generasi
penerus dalam pembangunan nasional.
Seiring
dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah memicu timbulnya
berbagai perubahan dalam masyarakat, dengan meningkatkan angka harapan
hidup. Dari hasil sensus penduduk yang dilaksakan oleh BPS menunjukan pada
tahun 2000 usia harapan hidup di Indonesia mencapai 67 dari populasi lanjut
usia yang di perkirakan 17 juta orang . Pada tahun 2020 jumlah penduduk lanjut
usia Indonesia diproyeksikan mencapai 28 juta orang yang berusia 71 tahun .
Perubahan komposisi penduduk lanjut usia menimbulkan berbagai
kebutuhan baru yang harus dipenuhi , sehingga dapat pula menjadi
permasalahan yang komplek bagi lanjut usia ,baik sebagai individu ,keluarga
maupun masyarakat.
Guna
mengatasi lanjut usia , diperlukan program pelayanan kesejahteraan sosial
lanjut usia yang terencana , tepat guna dan tetap memiliki karakteristik.
Sebagai bangsa yang menjamin keharmonisan hubungan di antara anak , Trhree in
one roof, yang artinya Bahwa suasana hubungan yang harmonis antar ketiga
generasi akan terus terjalin sepanjang masa, walaupun saat ini mereka cenderung
tidak tinggal bersama dalam satu rumah. Namun semangatnya masih terpatri dalam
satu atap kebersamaan.
B.
Rumusan Masalah
Bagaimana mengaplikasikan prinsip-prinsip keperawatan pada lansia
C.
Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui prinsip-prinsip keperawatan pada lansia
Tujuan
Khusus
1. Mengetahui
tentang Pelaksanaan pelayanan kesehatan lansia
2. Mengetahui
tentang Tingkatan pelayanan kesehatan lansia serta bentuk pelayanan kesehatan
lansia
D.
Manfaat
1. Mahasiswa mampu
dan mengerti tentang prinsip-prinsip keperawatan pada lansia.
2. Mahasiswa
mampu menerapkan prinsip-prinsip keperawatan pada lansia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pelayanan
Kesehatan di Posyandu Lansia. Pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia meliputi
pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia
sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang
diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan
mencatat perkembangannya dalam Buku Pedoman. Pemeliharaan Kesehatan (BPPK)
Lansia atau catatan kondisi kesehatanyang lazim digunakan di Puskesmas.
Jenis
pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada Lansia di Posyandu adalah
sebagai berikut:
1. Pemeriksaan
aktifitas kegiatan sehari-hari (activity of daily living) meliputi
kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi,
berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan
sebagainya.
2. Pemeriksaan
status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional, dengan
menggunakan pedoman metode 2 menit (lihat KMS Usia Lanjut).
3. Pemeriksaan
status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan
dicatat pada grafik Indeks Massa Tubuh (IMT).
4. Pengukuran
tekanan darah dengan menggunakan tensimeter dan stetoskop serta penghitungan
denyut nadi selama satu menit.
5. Pemeriksaan
hemoglobin menggunakan Talquist, Sahli atau Cuprisulfat.
6. Pemeriksaan
adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula (diabetesmellitus).
7. Pemeriksaan
adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
penyakit ginjal.
8. Pelaksanaan
rujukan ke Puskesmas bila mana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan pada
pemeriksaan butir 1 hingga 7.
9. Penyuluhan
bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelompok dalam rangka kunjungan rumah
dan konseling kesehatan yang dihadapi oleh individu dan atau POKSILA.
10. Kunjungan
rumah oleh kader disertai petugas bagi anggota POKSILA yang tidak datang, dalam
rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat (Publik Health Nursing).
Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat:
11. Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan sebagai contoh menu makanan dengan
memperhatikan aspek kesehatan dan gizi Lansia, serta menggunakan bahan makanan
yang berasal daridaerah tersebut.
12. Kegiatan
olah raga antara lain senam Lansia, gerak jalan santai, dan lain sebagainya
untuk meningkatkan kebugaran. Kecuali kegiatan pelayanan kesehatan seperti
uraian di atas, kelompok dapat melakukan kegiatan non kesehatan di bawah
bimbingan sektor lain, contohnya kegiatan kerohanian, arisan, kegiatan ekonomi
produktif, forum diskusi, penyaluran hobi dan lain-lain (Depkes RI,2003).
Mekanisme
Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Lansia
Untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap Lansia, mekanisme pelaksanaan
kegiatan yang sebaiknya digunakan adalah sistim 5 tahapan (5 meja) sebagai
berikut:
1. Tahap
pertama: pendaftaran Lansia sebelum pelaksanaan pelayanan.
2. Tahap
kedua: pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan Lansia, serta penimbangan
berat badan dan pengukuran tinggi badan.
3. Tahap
ketiga: pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan status
mental.
4. Tahap
keempat: pemeriksaan air seni dan kadar darah (laboratorium sederhana).
5. Tahap
kelima: pemberian penyuluhan dan konseling (Depkes RI, 2003).
B. TINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
SERTA BENTUK PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
1. Pelayanan
kesehatan lanjut usia di masyarakat (Community based geriatric service)
a. Mendayagunakan
dan mengikutsertakan masyarakat termasuk para lansianya
b. Puskesmas,
dokter praktek swasta merupakan tulang punggung layanan tingkat ini
c. Puskesmas
berperan dalam membentuk klub/kelompok lanjut usia
2. Pelayanan
kesehatan lansia di masyarakat berbasis rumah sakit (Hospital based community
geriatric service)
a. Pada
layanan tingkat ini, RS bertugas membina lansia baik langsung atau tidak
langsung melalui pembinaan pada puskesmas di wilayah kerjanya “Transfer of
Knowledge”berupa lokakarya, simposium, ceramah.
b. Rumah
sakit harus selalu bersedia bertindak sebagai rujukan dari layanan kesehatan
yang ada di masyarakat.
3. Layanan
kesehatan lansia berbasis Rumah Sakit (Hospital Based Geriatric Service)
RS menyediakan berbagai
layanan bagi para lanjut usia dari yang sederhana (poliklinik lansia) sampai
pada yang maju ( bangsal akut, klinik siang terpadu “nursing hospital”, bangsal
kronis dan atau panti werdha “nursing home”
Tingkatan-tingkatan
pelayanan yang diberikan berdasar kemampuan RS dibagi :
a. Tingkat
sederhana : hanya menyediakan layanan poliklinik lanjut usia
b. Tingkat
sedang : Layanan diberikan selain poliklinik jg siang terpadu (day hospital)
c. Tingkat
lengkap : sama seperti layanan tingkat sederhana ditambah pengadaan bangsal
lansia dengan penyakit akut
d. Tingkat
paripurna : diberikan semua jenis layanan yang ada pada tingkat lengkap
ditambah dengan bangsal lansia dengan penyakit kronis
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pelayanan Kesehatan di
Posyandu Lansia. Pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia meliputi pemeriksaan
kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia sebagai
alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita
(deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat
perkembangannya dalam Buku Pedoman. Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) Lansia atau
catatan kondisi kesehatanyang lazim digunakan di Puskesmas.
B. SARAN
Untuk
peningkatan kesehatan lansia sebaiknya lansia harus mengecek kesehatanya pada
instansi kesehatan seperti puskesmas, Dokter keluarga ataupun dipelayanan
kesehatan lainnya supaya mengurangi terjadinya masalah masalah yang mungkin
tejadi pada lansia.
No comments:
Post a Comment