MATERI HIPERTENSI LENGKAP
Pengertian
Hipertensi
Hipertensi dapat
di definisikan sebagai tekanan darah di atas normal dengan tekanan sistoliknya
diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg (Yekti, 20011). Hipertensi
adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan
tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg
(Nurrahmi, 2012).
Hipertensi dapat
di definisikan oleh Join National Committee
On Defection Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure (JNC) yaitu
tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai
derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah normal tinggi sampai
hipertensi maligna (Wulandari, 2011).
2.
Klasifikasi
Menurut JNC 7
(joint national committee),2004 yaitu tujuh panduan dalam klasifikasi dan jenis
terapi hipertensi versi international maka mengelompokan tekanan darah seperti
yang tersaji di bawah ini.
Tabel . 2.1
Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC VII
2004
Kategori
|
Sistol
|
|
Diastole
|
Normal
|
120
|
Dan
|
80
|
Prehipertensi
|
120-135
|
Atau
|
85-89
|
Hipertensi Stadium I
|
140-159
|
Atau
|
90-99
|
Hipertensi Stadium II
|
≥160
|
Atau
|
≥100
|
3.
Tipe
Darah Tinggi
Penyakit darah
tinggi atau hipertensi dikenal dengan dua tipeklasifikasi, di antaranya
hipertensi primer dan hipertensi sekunder.
a.
Hipertensi
primer
Hipertensi primer adalah suatu kondisi
di mana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup
seseorang dan factor lingkungan (Martha, 2012).
b.
Hipertensi
sekunder
Suatu kondisi diman terjadinya
peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita
penyakit lain seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan system
hormone tubuh (Martha, 2012).
4.
Etiologi
Berikut ini
factor-faktor yang menyebabkan tejadinya hipertensi secara umum :
a.
Toksin
Toksin adalah zat-zat sisa pembangunan
yang seharusnya di buang karena bersifat racun. Dalam keadaan biasa, hati kita
akan mengeluarkan sisa-sisa pembuangan melalui saluran usus dan kulit. Sementara
sisa-sisa pembuangan melalui saluran kencing.
Apabila hati dan ginjal kita terluka
atau terbebani, maka fungsi pembersihan toksin yang biasanya dapat dilakukan
menjadi tidak dapat dilakukan. Akibatnya
toksin di dalam tubuh kita menyebar ke dalam darah. Kelenjar adrenal akan
memaksa ginjal untuk memperkuat fungsi penyaringan sehingga dapat merusak
ginjal. Tekanan darah juga meningkat dan menyebabkan serangan penyakit jantung
atau berpengaruh buruk terhadap system penyebaran lainnya (Yekti, 2011).
b.
Factor
genetic
Individu dengan orang tua hipertensi
mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada
individu yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi (Yekti, 2011).
c.
Umur
Kepekaan terhadap hipertensi akan
meningkat seiring dengan bertambahnya umur seseorang. Individu yang berumur di
atas 60 tahun, 50-60% mempunyai tekanan lebih besar atau sama dengan 140/90
mmHg. Hal itu merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada orang yang bertah
usianya (Yekti, 2011).
d.
Jenis
kelamin
Laki-laki mempunyai resiko lebih
tinggi terkena hipertensi lebih awal, sedangkan perempuan biasanya lebih rentan
terhadap hipertensi ketika mereka sudah berumur diatas 50 tahun (Yekti, 2011).
e.
Etnis
Setiap etnis memiliki kekhasan
masing-masing yang mempunyai ciri khas dan pembeda satu sama lainnya.
Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang berkulit hitam daripada yang
berkulit putih. Belum diketahui secara pasti penyebabnya, tetapi pada orang
yang berkulit hitam ditemukan kadar
renin yang lebih rendah dan sensitivitas terhadap vasopressin yang lebih besar
(Yekti, 2011).
f.
Stres
Stress akan meningkatkan resistensi
pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan merangsang aktivitas
saraf simpatetik. Stress yang dialami seseorang membangkitkan syaraf simpatetis
yang akan memicu kerja jantung dan menyebabkan peningkatan tekanan darah
(Nurrahmani, 2012).
g.
Kegemukan
atau obesitas
Kegemukan (obesitas) juga sebagai
salah satu factor yang menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit berat
salah satunya hipertensi.Yang sangat menpengaruhi tekanan darah adalah
kegemukan pada tubuh bagian atas dengan peningkatan jumlah lemak pada bagian
perut atau kegemukan terpusat (obesitas central) (Yekti, 2011).
h.
Nutrisi
Sodium adalah penyebab penting
terjadinya hipertensi primer. Asupan garam yang tinggi akan menyebabkan
pengeluaran berlebihan dari hormon natriouretik yang secara tidak langsung akan
meningkatkan tekanan darah. Asupan garam tinggi dapat menimbulkan perubahan
tekanan darah yang dapat terdeteksi yaitu lebih dari 14 gram perhari atau jika
dikonvers ke dalam takaran sendok makan adalah lebih dari 2 sendok makan
(Yekti, 2011).
i.
Merokok
Merokok merupakan factor-faktor resiko
potensial untuk ditiadakan dalam upaya melawan arus peningkatan hipertensi
khususnya dan penyakit kardiovaskuler secara umum di Indonesia (yekti, 2011). Merokok
meningkatkan tekanan darah melalui mekanisme pelepasan norepinefrin dari
ujung-ujung syaraf adrenergic yang dipicu oleh nikotin. Resiko merokok
berkaitan dengan jumlah rokok diisap perhari, tidak tergantung pada lamanya
merokok. Seseorang yang merokok lebih dari satu pak per hari memiliki
kerentanan dua kali lebih besar dari pada yang tidak merokok (Nurahmani, 2012).
j.
Narkoba
Komponen zat adiktif dalam narkoba
juga akan memicu peningkatan tekanan darah (Yekti, 2011).
k.
Alkohol
Penggunaan alcohol secara berlebihan
juga akan memicu peningkatan tekanan darah seseorang. Selain tidak bagus bagi
tekanan darah kita, alcohol juga membuat kita kecanduan yang akan sangat
menyulitkan kita untuk lepas (Yekti, 2011).
l.
Kafein
Beberapa peneliti menunjukkan bahwa
orang yang mengkonsumsi minuman berkafein (kopi) secara teratur sepanjang hari
mempunyai tekanan darah rata-rata lebih tinggi di bandingkan dengan orang yang
tidak menkonsumsi sama sekali Kandungan kafein selain tidak baik pada tekanan
darah dalam jangka panjang, pada orang-orang tertentu juga menimbulkan efek
yang tidak baik seperti tidak bisa tidur, jantung berdebar-debar, sesak nafas,
dan lain-lain (Yekti, 2011).
Kebiasaan minum kopi didapatkan dari
satu cangkir kopi mengandung 75–200 mg kafein, sehingga minum kopi lebih dari
empat cangkir sehari dapat meningkatkan tekanan darah sistolik sekitar 10 mmHg
dan tekanan darah diastolik sekitar 8 mmHg (Sutedjo, 2006).
m.
Kurang
olahraga
Kurang aktivitas atau kurang olahraga
berpengaruh terhadap kerja detak jantung lebih cepat dan otot jantung mereka
harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, semakin keras da jantung harus
memompa semakin besar pula kekuatan yang mendesak arteri (Rohaendi, 2008). Selain
itu, dengan adanya kesibukan yang luar biasa, manusiapun merasa tidak punya
waktu lagi untuk berolagraga. Kondisi inilah yang memicu kolestrol tinggi dan
juga adanya tekanan darah yang terus menguat sehingga memunculkan hipertensi.
n.
Kolestrol
tinggi
Kandungan kolestrol yang berlebihan
dalam darah dapat menyebabkan timbunan kolestrol pada dinding pembuluh
darah.Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan
darah meningkat (Yekti, 2011).
5.
Manifestasi
klinis
Gejala-gejala
penyakit hipertensi yaitu tekanan darah meningkat, sakit kepala, perdarahan
dari hidung, pusing, wajah kemerahan, dan kelelahan yang bisa saja terjadibaik
pada hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal. Jika
hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati timbul gejala sebagai
berikut: sakit kepala, kelelahan, mual,muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan
menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata , jantung,
dan ginjal. Sedangkan pada anak, gejala anak mudah gelisah, cepat lelah, sesak
nafas, susah minum dan biru di tangan dan bibir (Armilawati, 2007).
No comments:
Post a Comment