Tuesday, June 23, 2015

materi terlengkap osteomilitis

materi terlengkap osteomilitis


PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN

Osteomielitis adalah infeksi pada sumsum tulang yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau proses spesifik. ( M. Tuberculosa, Jamur). ( Mansjoer.2000)
Osteomielitis adalah infeksi akut tulang yang dapat terjadi penyebaran infeksi dari darah ( osteomielitis hematogen ) atau yang lebih sering, sering kontaminasi fraktur terbuka atau reduksi ( osteomielitis eksogen ). ( Elizabet J.Coroin,2001)
Osteomielitis adalah proses inflamasi akut atau kronis dari tulang dan struktur sekunder tulang akibat dari infeksi organisme piogetik.

1.      Bakteri staphylococcus aureus (70-80%), escherichia coll, pseudomonas, proteus
2.      Haemophilus influenza (5-50%) pada usia dibawah 4 tahun
3.      Jamur
4.      Mikroorganisme lain :
a.       Aliran darah
Infeksi bisa disebabkan oleh penyebaran hematogen (melalui darah) dari fokus infeksi ditempat lain ( misalnya tonsil yang terinfeksi lepuh, gigi terinfeksi). Aliran darah bisa membawa suatu infeksi dari bagian tubuh yang lain ke tulang. Pada anak biasanya terjadi di ujung tulang tungkai dan lengan. Sedangkan pada orang dewasa biasanya terjadi pada tulang belakang dan panggul.
b.      Penyebaran Langsung
Organisme bisa memasuki tulang secara langsung melalui fraktur terbuka, cidera traumatik seperti luka tembak, selama pembedahan tulang atau benda yang tercemar yang menembus tulang.
c.       Infeksi dari jaringan lunak di dekatnya
Osteomyelitis dapat berhubungan dengan penyebaran infeksi jaringan lunak disekitar tulang bisa menyebar ke tulang setelah beberapa hari atau minggu. Infeksi jaringan lunak bisa timbul di daerah yang mengalami kerusakan karena cidera, terapi penyinaran atau kanker atau ulkus di kulit yang disebabkan oleh jeleknya pasokan darah ( misalnya ulkus dekubitus yang terinfeksi ).
1.      Pada anak-anak infeksi tulang yang terdapat melalui aliran darah, menyebabkan demam dan kadang-kadang dikemudian hari, menyebabkan nyeri pada tulang yang terinfeksi. Daerah diatas tulang bisa mengalami luka dan membengkak, dan pergerakan akan menimbulkan nyeri.
2.      Nafsu makan menurun
3.      Nyeri tekan saat pemeriksaan fisik
4.      Pada orang dewasa, gejala mungkin samar dan berupa demam, lemah dan malaise. Infeksi saluran nafas, saluran kemih, telinga atau kulit sering mendahului  osteomielitis hematogen.
5.      Fase Akut
Fase sejak infeksi sampai 10-15 hari. Panas mungkin tinggi, terasa nyeri tulang dekat sendi, terkadang tidak dapat menggerakkan anggota tubuh.
6.      Fase Kronik
Rasa sakit tidak begitu berat, anggota yang terkena merah dan bengkak dengan pus yang selalu mengalir keluar dari sinus atau mengalami periode berulang nyeri, inflamasi, dan pengeluaran pus.


D.    PEMERIKSAAN FISIK
a.       Kaji gejala akut seperti nyeri lokal, pembengkakan, eritema, demam, dan keluarnya pus dan sinus nyeri
b.      Kaji adanya faktor resiko Identifikasi adanya kelemahan umum akibat reaksi sistemik. Infeksi pada Osteomielitis akut
c.       Observasi adanya daerah inflamasi, pembengkakan nyata, dan adanya cairan pusulen
d.      Identifikasi peningkatan tanda-tanda vital
e.       Area sekitar tulang yang terinfeksi menjadi bengkak dan terasa menjadi bengkak dan terasa lembek bila dipalpasi

1.      Pemeriksaan Darah
Sel darah putih meningkat sampai 30.000 disertai laju endap darah : pemeriksaan titer antibody anti-staflokokus : pemeriksaan kultur darah untuk menentukan bakterinya ( 50% POSITIF) dan diikuti uji sensitifitas. Selain itu harus diperiksa adanya penyakit anemia sel sabit yang merupakan jenis osteomielitis yang jarang terjadi. Pemeriksaan feses : pemeriksaan feses untuk kultur dilakukan bila terdapat kecurigaan infeksi oleh bakteri. Pemeriksaan ultra sound, pemeriksaan ini dapat memperlihatkan efusi pada sendi.
2.      Pemeriksaan Radiologi
Pada pemeriksaan foto polos 10 hari pertama, tidak ditemukan kelainan radiologis yang berarti dan mungkin banyak ditemukan pembengkakan jaringan lunak. Gambaran distraksi tulang dapat dilihat setelah10 hari (2minggu). Pemeriksaan radioisotope akan memperlihatkan penangkapan isotop pada daerah lesi.
Scintigraphy skeletal pada orang yang diduga memiliki infeksi tulang harus di dahului oleh pemeriksaan foto polos. Pada pemeriksaan terhadap foto polos tidak dapat dilihat sampai 10-14 hari infeksi, namun pada infeksi TBC perubahan dapat muncul pada presentasi pertama. Menggunakan scintigraphy, diagnosis dapat ditegakkan pada 48 jam setelat onset penyakit, bahkan jika tanda-tanda klinis penyakit samar-samar. Pengobatan awal yang agresif dapat mencegah kerusakan tulang yang berat.
Tehnik stabdart menggunakan technitium ggm-inbelled phosphnte dan phosphate. Tambahan dari radionnchide pada tulang berhubungan dengan aliran darah pergantian tulang yang local. Hal ini membuat gambaran 2 jenis yng terpisah yang didapatkan pada osteomielitis, yaitu :
a.       Gambaran “ kelompok darah” dari daerah yang nyeri segera setelah penyuntikan. Hal ini menunjukkan peningkatan indiektif lokal, jika positif, pada daerah yang mengandung banyak darah
b.      Gambaran scintigraphy skeletal tertunda setelah 3-4jam. Saat ini radionuclide telah diabsorpsi menjadi kristal-kristal tulang. Hal ini memberikan gambaran skeletal dengan penekanan lokal pada daerah peningkatan aliran darah dan pergantian tulang. Hal ini juga yang membedakan antara osteomielitis dan selulitis.
3.      CT ( Computed Tomography )
Deteksi osteomielitis ketika masih dalam tahap akut dini sangat penting untuk meningkatkan probubilitas kesembuhan dan penurunan morbiditas. Disebabkan kurang sensitif dibandingkan MRI untuk osteomielitis akut, CT merupakan pemeriksaan terbaik untuk membimbing aspirasi atau biopsi, jika secara klinis diperlukan untuk memastikan osteomielitis. Atau untuk dilakukannya uji kultur dan sensitifitas antibiotik ortagnisme. CT juga berguna dalam pemeriksaan penunjang terhadap infeksi pasca oprasi saat instrumen ortopedi yang luas dapat menghambat MRI.
Gambaran CT dari osteomielitis tergantung stagenya yaitu akut, sub akut atau kronis. Pada osteomielitis akut, idema sumsum tulang adalah kelainan yang ditemukian pertama kali pada pencitraan. Selanjutnya peningkatan periesteal dapat terjadi, yang kasusnya letih sering pada anak - anak dibandingkan pada orang dewasa, dengan bagian akhir yaitu pembentukan tulang subperiosteal yang baru. Abses subperiosteal juga dapat terjadi. Unenhanced CT ( CT scan yang tidak ditingkatkan ) kurang sensitif dibandingkan MRI dalam mendeteksi awal peradangan periosteal dari osteomielitis yang terjadi pada model hewan percobaan.
4.      Pemeriksaan Biobsytulang
Merupakan pengambilan contoh tissu tulang yang akan digunakan untuk serangkaian tes.
5.      Pemeriksaan Ultra Sound
Merupakan pemeriksaan yang dapat memperlihatkan adanya efusi pada sendi.
6.      Pemeriksaan Tambahan Yaitu :
a.       Bone scan dapat dilakukan pada minggu pertama
b.      MRI, dilakukan jika terdapat fokus gelap pada T1 dan fokus yang terang T2 maka kemungkinan besar adalah osteomielitis.
1.      Identitas Klien
Terdiri dari nama, jenis kelamin, usia , alamat, agama dll.
2.      Riwayat kesehatan
a.       Keluhan utama
Alasan yang menyebabkan pasien masuk RS. Biasanya karna adanya muskoloskeletal.
b.      Riwayat kesehatan sekarang
Sejak kapan timbul keluhan, apakah ada riwayat trauma. Hal-hal yang menimbulkan gejala. Timbulnya gejala. 

No comments:

Post a Comment