Saturday, June 27, 2015

MAKALAH TERLENGKAP PRINSIP-PRINSIP PELAYANAN KEPERAWATAN PADA LANSIA



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang “Prinsip-Prinsip Keperawatan Pada Lansia” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Keperawatan gerontik.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan dan hasil dari browsing internet yang berkaitan dengan prinsip-prinsip keperawatan pada lansia dan hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita,dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai prinsip-prinsip keperawatan pada lansia dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi para praktisi medis yang bersangkutan dengan hal-hal ini.
Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.



Kudus, 10 Maret 2015

Penyusun








DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3 
BAB I............................................................................................................................................. 4
Pendahuluan.............................................................................................................................. 4
A.   Latar Belakang............................................................................................................... 4
B.   Rumusan Masalah........................................................................................................ 5
C.   Tujuan.............................................................................................................................. 5
D.   Manfaat............................................................................................................................ 5
BAB II............................................................................................................. 6
Tinjauan Pustaka...................................................................................................................... 6
A.   Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Lansia........................................................... 6
B.   Tingkatan Pelayanan Serta Bentuk Pelayanan Kesehatan Lansia................. 8
BAB III........................................................................................................................................... 9
Penutup ...................................................................................................................................... 9
A.   Kesimpulan .................................................................................................................... 9
B.   Saran................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 10


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya luhur, memiliki ikatan kekeluargaan yang mencerminkan nilai-nilai keagamaan dan budaya yang menghargai peran serta kedudukan para lanjut usia dalam keluarga maupun masyarakat, Sebagai warga yang telah berusia lanjut , para lanjut usia mempunyai mkebajikan ,kearipan serta pengalaman berharga yang dapat di teladani oleh generasi penerus dalam pembangunan nasional.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah memicu timbulnya berbagai perubahan dalam masyarakat, dengan meningkatkan angka harapan hidup. Dari hasil sensus penduduk yang dilaksakan oleh BPS menunjukan pada tahun 2000 usia harapan hidup di Indonesia mencapai 67 dari populasi lanjut usia yang di perkirakan 17 juta orang . Pada tahun 2020 jumlah penduduk lanjut usia Indonesia diproyeksikan mencapai 28 juta orang yang berusia 71 tahun . Perubahan komposisi penduduk lanjut usia menimbulkan berbagai kebutuhan  baru yang harus dipenuhi , sehingga dapat pula menjadi permasalahan yang komplek bagi lanjut usia ,baik sebagai individu ,keluarga maupun masyarakat.
Guna mengatasi lanjut usia , diperlukan program pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia yang terencana , tepat guna dan tetap memiliki karakteristik. Sebagai bangsa yang menjamin keharmonisan hubungan di antara anak , Trhree in one roof, yang artinya Bahwa suasana hubungan yang harmonis antar ketiga generasi akan terus terjalin sepanjang masa, walaupun saat ini mereka cenderung tidak tinggal bersama dalam satu rumah. Namun semangatnya masih terpatri dalam satu atap kebersamaan.


B.   Rumusan Masalah
Bagaimana mengaplikasikan prinsip-prinsip keperawatan pada lansia

C.   Tujuan
Tujuan  Umum
Mengetahui prinsip-prinsip keperawatan pada lansia
Tujuan Khusus
1.    Mengetahui tentang Pelaksanaan pelayanan kesehatan lansia
2.    Mengetahui tentang Tingkatan pelayanan kesehatan lansia serta bentuk pelayanan kesehatan lansia

D.   Manfaat
1.    Mahasiswa mampu dan mengerti tentang prinsip-prinsip keperawatan pada lansia.
2.    Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip keperawatan pada lansia.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pelayanan Kesehatan di Posyandu Lansia. Pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat perkembangannya dalam Buku Pedoman. Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) Lansia atau catatan kondisi kesehatanyang lazim digunakan di Puskesmas.
Jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada Lansia di Posyandu adalah sebagai berikut:
1.    Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari (activity of daily living) meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.
2.    Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional, dengan menggunakan pedoman metode 2 menit (lihat KMS Usia Lanjut).
3.    Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik Indeks Massa Tubuh (IMT).
4.    Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan tensimeter dan stetoskop serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.
5.    Pemeriksaan hemoglobin menggunakan Talquist, Sahli atau Cuprisulfat.
6.    Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula (diabetesmellitus).
7.    Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal.
8.    Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bila mana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir 1 hingga 7.
9.    Penyuluhan bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelompok dalam rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan yang dihadapi oleh individu dan atau POKSILA.
10. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi anggota POKSILA yang tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat (Publik Health Nursing). Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat:
11. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan sebagai contoh menu makanan dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi Lansia, serta menggunakan bahan makanan yang berasal daridaerah tersebut. 
12. Kegiatan olah raga antara lain senam Lansia, gerak jalan santai, dan lain sebagainya untuk meningkatkan kebugaran. Kecuali kegiatan pelayanan kesehatan seperti uraian di atas, kelompok dapat melakukan kegiatan non kesehatan di bawah bimbingan sektor lain, contohnya kegiatan kerohanian, arisan, kegiatan ekonomi produktif, forum diskusi, penyaluran hobi dan lain-lain (Depkes RI,2003).

Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Posyandu Lansia
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap Lansia, mekanisme pelaksanaan kegiatan yang sebaiknya digunakan adalah sistim 5 tahapan (5 meja) sebagai berikut:
1.    Tahap pertama: pendaftaran Lansia sebelum pelaksanaan pelayanan.
2.    Tahap kedua: pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan Lansia, serta penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan.
3.    Tahap ketiga: pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan status mental.
4.    Tahap keempat: pemeriksaan air seni dan kadar darah (laboratorium sederhana).
5.    Tahap kelima: pemberian penyuluhan dan konseling (Depkes RI, 2003).

B.   TINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA SERTA BENTUK PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
1.    Pelayanan kesehatan lanjut usia di masyarakat (Community based geriatric service)
a.    Mendayagunakan dan mengikutsertakan masyarakat termasuk para lansianya
b.    Puskesmas, dokter praktek swasta merupakan tulang punggung layanan tingkat ini
c.    Puskesmas berperan dalam membentuk klub/kelompok lanjut usia 
2.    Pelayanan kesehatan lansia di masyarakat berbasis rumah sakit (Hospital based community geriatric service)
a.    Pada layanan tingkat ini, RS bertugas membina lansia baik langsung atau tidak langsung melalui pembinaan pada puskesmas di wilayah kerjanya “Transfer of Knowledge”berupa lokakarya, simposium, ceramah.
b.    Rumah sakit harus selalu bersedia bertindak sebagai rujukan dari layanan kesehatan yang ada di masyarakat.
3.    Layanan kesehatan lansia berbasis Rumah Sakit (Hospital Based Geriatric Service)
RS menyediakan berbagai layanan bagi para lanjut usia dari yang sederhana (poliklinik lansia) sampai pada yang maju ( bangsal akut, klinik siang terpadu “nursing hospital”, bangsal kronis dan atau panti werdha “nursing home”
Tingkatan-tingkatan pelayanan yang diberikan berdasar kemampuan RS dibagi :
a.    Tingkat sederhana : hanya menyediakan layanan poliklinik lanjut usia
b.    Tingkat sedang : Layanan diberikan selain poliklinik jg siang terpadu (day hospital)
c.    Tingkat lengkap : sama seperti layanan tingkat sederhana ditambah pengadaan bangsal lansia dengan penyakit akut
d.    Tingkat paripurna : diberikan semua jenis layanan yang ada pada tingkat lengkap ditambah dengan bangsal lansia dengan penyakit kronis

BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
 Pelayanan Kesehatan di Posyandu Lansia. Pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat perkembangannya dalam Buku Pedoman. Pemeliharaan Kesehatan (BPPK) Lansia atau catatan kondisi kesehatanyang lazim digunakan di Puskesmas.

B.   SARAN
Untuk peningkatan kesehatan lansia sebaiknya lansia harus mengecek kesehatanya pada instansi kesehatan seperti puskesmas, Dokter keluarga ataupun dipelayanan kesehatan lainnya supaya mengurangi terjadinya masalah masalah yang mungkin tejadi pada lansia. 

No comments:

Post a Comment