Tuesday, June 16, 2015

materi hipertensi terbaru

MATERI HIPERTENSI LENGKAP
 
Pengertian Hipertensi
Hipertensi dapat di definisikan sebagai tekanan darah di atas normal dengan tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg (Yekti, 20011). Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Nurrahmi, 2012).
Hipertensi dapat di definisikan oleh Join National Committee On Defection Evaluation And Treatment Of High Blood Pressure (JNC) yaitu tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah normal tinggi sampai hipertensi maligna (Wulandari, 2011).
2.    Klasifikasi
Menurut JNC 7 (joint national committee),2004 yaitu tujuh panduan dalam klasifikasi dan jenis terapi hipertensi versi international maka mengelompokan tekanan darah seperti yang tersaji di bawah ini.
Tabel . 2.1
Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC VII 2004
Kategori
Sistol

Diastole
Normal
120
Dan
80
Prehipertensi
120-135
Atau
85-89
Hipertensi Stadium I
140-159
Atau
90-99
Hipertensi Stadium II
≥160
Atau
≥100

3.    Tipe Darah Tinggi
Penyakit darah tinggi atau hipertensi dikenal dengan dua tipeklasifikasi, di antaranya hipertensi primer dan hipertensi sekunder.
a.    Hipertensi primer
Hipertensi primer adalah suatu kondisi di mana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan factor lingkungan (Martha, 2012).
b.    Hipertensi sekunder
Suatu kondisi diman terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lain seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan system hormone tubuh (Martha, 2012).
4.    Etiologi
Berikut ini factor-faktor yang menyebabkan tejadinya hipertensi secara umum :
a.    Toksin
Toksin adalah zat-zat sisa pembangunan yang seharusnya di buang karena bersifat racun. Dalam keadaan biasa, hati kita akan mengeluarkan sisa-sisa pembuangan melalui saluran usus dan kulit. Sementara sisa-sisa pembuangan melalui saluran kencing.
Apabila hati dan ginjal kita terluka atau terbebani, maka fungsi pembersihan toksin yang biasanya dapat dilakukan menjadi tidak dapat dilakukan.  Akibatnya toksin di dalam tubuh kita menyebar ke dalam darah. Kelenjar adrenal akan memaksa ginjal untuk memperkuat fungsi penyaringan sehingga dapat merusak ginjal. Tekanan darah juga meningkat dan menyebabkan serangan penyakit jantung atau berpengaruh buruk terhadap system penyebaran lainnya (Yekti, 2011).
b.    Factor genetic
Individu dengan orang tua hipertensi mempunyai resiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada individu yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi (Yekti, 2011).
c.    Umur
Kepekaan terhadap hipertensi akan meningkat seiring dengan bertambahnya umur seseorang. Individu yang berumur di atas 60 tahun, 50-60% mempunyai tekanan lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg. Hal itu merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada orang yang bertah usianya (Yekti, 2011).
d.    Jenis kelamin
Laki-laki mempunyai resiko lebih tinggi terkena hipertensi lebih awal, sedangkan perempuan biasanya lebih rentan terhadap hipertensi ketika mereka sudah berumur diatas 50 tahun (Yekti, 2011).
e.    Etnis
Setiap etnis memiliki kekhasan masing-masing yang mempunyai ciri khas dan pembeda satu sama lainnya. Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang berkulit hitam daripada yang berkulit putih. Belum diketahui secara pasti penyebabnya, tetapi pada orang yang berkulit  hitam ditemukan kadar renin yang lebih rendah dan sensitivitas terhadap vasopressin yang lebih besar (Yekti, 2011).
f.      Stres
Stress akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan merangsang aktivitas saraf simpatetik. Stress yang dialami seseorang membangkitkan syaraf simpatetis yang akan memicu kerja jantung dan menyebabkan peningkatan tekanan darah (Nurrahmani, 2012).
g.    Kegemukan atau obesitas
Kegemukan (obesitas) juga sebagai salah satu factor yang menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit berat salah satunya hipertensi.Yang sangat menpengaruhi tekanan darah adalah kegemukan pada tubuh bagian atas dengan peningkatan jumlah lemak pada bagian perut atau kegemukan terpusat (obesitas central) (Yekti, 2011).
h.    Nutrisi
Sodium adalah penyebab penting terjadinya hipertensi primer. Asupan garam yang tinggi akan menyebabkan pengeluaran berlebihan dari hormon natriouretik yang secara tidak langsung akan meningkatkan tekanan darah. Asupan garam tinggi dapat menimbulkan perubahan tekanan darah yang dapat terdeteksi yaitu lebih dari 14 gram perhari atau jika dikonvers ke dalam takaran sendok makan adalah lebih dari 2 sendok makan (Yekti, 2011).
i.      Merokok
Merokok merupakan factor-faktor resiko potensial untuk ditiadakan dalam upaya melawan arus peningkatan hipertensi khususnya dan penyakit kardiovaskuler secara umum di Indonesia (yekti, 2011). Merokok meningkatkan tekanan darah melalui mekanisme pelepasan norepinefrin dari ujung-ujung syaraf adrenergic yang dipicu oleh nikotin. Resiko merokok berkaitan dengan jumlah rokok diisap perhari, tidak tergantung pada lamanya merokok. Seseorang yang merokok lebih dari satu pak per hari memiliki kerentanan dua kali lebih besar dari pada yang tidak merokok (Nurahmani, 2012).
j.      Narkoba
Komponen zat adiktif dalam narkoba juga akan memicu peningkatan tekanan darah (Yekti, 2011).
k.    Alkohol
Penggunaan alcohol secara berlebihan juga akan memicu peningkatan tekanan darah seseorang. Selain tidak bagus bagi tekanan darah kita, alcohol juga membuat kita kecanduan yang akan sangat menyulitkan kita untuk lepas (Yekti, 2011).
l.      Kafein
Beberapa peneliti menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi minuman berkafein (kopi) secara teratur sepanjang hari mempunyai tekanan darah rata-rata lebih tinggi di bandingkan dengan orang yang tidak menkonsumsi sama sekali Kandungan kafein selain tidak baik pada tekanan darah dalam jangka panjang, pada orang-orang tertentu juga menimbulkan efek yang tidak baik seperti tidak bisa tidur, jantung berdebar-debar, sesak nafas, dan lain-lain (Yekti, 2011).
Kebiasaan minum kopi didapatkan dari satu cangkir kopi mengandung 75–200 mg kafein, sehingga minum kopi lebih dari empat cangkir sehari dapat meningkatkan tekanan darah sistolik sekitar 10 mmHg dan tekanan darah diastolik sekitar 8 mmHg (Sutedjo, 2006). 
m.   Kurang olahraga
Kurang aktivitas atau kurang olahraga berpengaruh terhadap kerja detak jantung lebih cepat dan otot jantung mereka harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, semakin keras da jantung harus memompa semakin besar pula kekuatan yang mendesak arteri (Rohaendi, 2008). Selain itu, dengan adanya kesibukan yang luar biasa, manusiapun merasa tidak punya waktu lagi untuk berolagraga. Kondisi inilah yang memicu kolestrol tinggi dan juga adanya tekanan darah yang terus menguat sehingga memunculkan hipertensi.
n.    Kolestrol tinggi
Kandungan kolestrol yang berlebihan dalam darah dapat menyebabkan timbunan kolestrol pada dinding pembuluh darah.Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akibatnya tekanan darah meningkat (Yekti, 2011).
5.    Manifestasi klinis
Gejala-gejala penyakit hipertensi yaitu tekanan darah meningkat, sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan, dan kelelahan yang bisa saja terjadibaik pada hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati timbul gejala sebagai berikut: sakit kepala, kelelahan, mual,muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata , jantung, dan ginjal. Sedangkan pada anak, gejala anak mudah gelisah, cepat lelah, sesak nafas, susah minum dan biru di tangan dan bibir (Armilawati, 2007).

No comments:

Post a Comment