Tuesday, June 23, 2015

asuhan keperawatan jiwa dengan pasien perilaku kekerasan

asuhan keperawatan jiwa dengan pasien perilaku kekerasan


   ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Sdr. W DENGAN PERILAKU KEKERASAN

1.       Identitas klien
Nama                                                    : Sdr. W
Umur                                                    : 27 tahun
Alamat                                                  :
No RM                                                  : 118216
Tanggal masuk                                  :
2.       Identitas penanggung jawab
Nama                                                    : tn.y
Umur                                                    :45
Pekerjaan                                           :petani
Alamat                                                  :
Hubungan dengan pasien            :bapak
3.       Alasan masuk                                    : pasien mengatakan dibawa ke RSJ oleh keluarganya. Pasien 1 bulan terakhir timbul perubahan perilaku, sering mengejar wanita, susah tidur dan sering memukuli orang dan malas berhubungan sosial.
Faktor presipitasi                             : keluarga pasien mengatakan pasien mulai kerja di Serang perilakunya menjadi seperti itu
Faktor predisposisi                          : pasien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu dan baru pertama kali masuk RSJ. Pasien tidak menjalani pengobatan karena tidak mengalami gangguan jiwa sebelumnya. Pasien mengatakan pernah melakukan perkelahian dengan temannya. Pasien dan temannya saling memukul. Dan pasien mengatakan tidak mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan.
5.       Pengkajian fisik
a.       Keadaan umum                                : composmentis
b.      Vital sign                              : TD 110/80 mmHg
Nadi 80x/menit
Suhu 36,5°C
Respirasi 22x/menit
c.       Pemeriksaan fisik             : TB 164 cm
BB 51 kg
d.      Keluhan fisik                      : pasien mengatakan mata kanannya sakit karena habis dipukul perawat karena dia melakukan kesalahan ( memukul perawat )
a.       Konsep diri
1)      Citra tubuh         : pasien mengatakan merasa suka dengan anggota tubuhnya
2)      Identitas diri       : pasien mengatakan dia seorang laki-laki berusia 27 tahun. Pasien menyadari bahwa dirinya seorang yang pemarah
3)      Peran                    : pasien mengatakan dikeluarganya dia adalah seorang pemimpin
4)      Ideal diri               : pasien mengatakan setelah keluar dari RSJ dia ingin bekerja
5)      Harga diri             : pasien mengatakan interaksi klien dan keluarga saat dirumah baik terutama pada kakak laki-lakinya
6)      Masalah keperawatan :
b.      Hubungan sosial               : pasien mengatakan orang yang berarti adalah kakak laki-lakinya. Pasien mengatakan sering mengikuti kerja bakti dirumah. Dan saat di RSJ pasien tidak pernah berkomunikasi antar pasien lain.
c.       Nilai, keyakinan dan spiritual       : pasien mengatakan penyakitnya akibat dari kutukan wali songo. Sebelum masuk RSJ pasien mengatakan sering melakukan Sholat 5 waktu dan selama di RSJ pasien mengikuti kegiatan Sholat berjamaah
1.       Status mental
a.       Penampilan umum          : penampilan pasien nampak rapi saat di RSJ karena mandi 2x sehari
b.      Pembicaraan                      : lambat, karena pasien saat berbicara lambat dan pelan, terkadang tidak jelas
c.       Aktivitas motorik              : pasien terlihat lesu karena sering menguap dan mengantuk, serta matanya tampak gelisah
d.      Alam perasaan                  : pasien tampak khawatir saat interaksi dengan perawat
e.      Afek                                      : labil, karena raut wajahnya berubah-ubah, pada pagi hari tampak datar, akan tetapi pada siang hari pasien tampak senang
f.        Interaksi selama wawancara       : defensif, pasien saat ditanya suka ngeyel, seperti contohnya pada saat dia bilang dirinya wali tidak bisa diganggu gugat
g.       Persepsi                               : pasien mengatakan saat ini tidak mengalami halusinasi
h.      Proses pikir                         : sirkum stansial,  pasien jika ditanya jawabannya suka mutar-mutar tapi ada ujungnya
i.         Isi pikir                                  : pasien berobsesi bahwa dirinya adalah seorang wali dan dia selalu mengaitkan kejadian seperti hujan dan panas karena dia yang menyebabkan
j.        Tingkat kesadaran dan orientasi                : pasien tampak sempoyongan saat jalan seperti orang mabuk dan tidak mengalami disorientasi
k.       Memori                                                : pasien masih mengingat memorinya
l.         Tingkat kosentrasi dan berhitung              : pasien tampak masih bisa konsentrasi walaupun kadang mudah beralih
m.    Kemampuan penilian     : pasien bisa beralih antara 2 hal yang berbeda meski harus dijelaskan terlebih dahulu  
n.      Daya tilik diri                       : pasien mengatakan penyakitnya karena ada yang mengganggu dirinya
2.       Aspek medis
a.       Diagnosa medis
1. Menarik diri
2. Perilaku kekerasan
b.      Terapi yang diberikan
Tanggal 23 Maret 2015   :
1. Trihexyperidil (THP) 2x1 per oral
2. Haloperidol (HPD) 2x1 per oral
Tanggal 1-3 April 2015     :
1. Injeksi lodomer 1x1 per IM
2. Injeksi diazepam 1x1 per IM

































ANALISA DATA



Hari/tgl jam
Data fokus
etiologi
Diagnosa
Rabu 1 april 2015
Ds : pasien mengatakan sering memukul orang
Do:-   mata pasien tampak merah melotot
-          Pasien memukul salah satu perawat ruangan
Koping stress tidak efektif
perilaku kekerasan
Rabu 1 maret 2015
Ds : pasien mengatakan tidak pernah berkomunikasi antar pasien lain
Do: pasien terlihat menyendiri
Pasien tampak menundukkan kepala
Gangguan konsep diri
Menarik diri
Intervensi
tanggal
diagnosa
Tujuan umum
Tujuan khusus
Intervensi

Perilaku kekerasan
Klien dapat mengontrol perilku kekerasan
1.       Klien dapat membina hibungan saling percaya
Kriteria evaluaasi
-          Wajah cerah
-          Mau berkenalan
-          Ada kontak mata
Klien
2.       Klien dapat mengidentifikasi penyebaba perilaku kekerasan kriteria evaluasi
-          Menceritakan penyebab perasaan jengkel/ kesal
3.       Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
4.       Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang pernah dilakukan
5.       Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
6.       Klien dapat mengidentifikasi cara mengunngkapkan kemarahan
7.       Klien dapat mendomontrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan
8.       Klien mendapat dukungan  keluarga untuk mrngontrol perilsku kekerasan
9.       Klien menggunakan obat sesuai program yang diterapakan
SP 1
1.       Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
2.       Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
3.       Mengidentifikasi perilaku kekersan yang dilakukan
4.       Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
5.       Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan membantu pasien mempraktekan latihan cara mengontrol fisik 1
6.       Menganjurkan pasien memasukan dalam kegiatan harian
SP 2
1.       Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2.       Melatih pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik II
3.       Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
SP 3
1.       Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2.       Melatih  pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal
3.       Menganjurkan pasien memaasukan dalam jadwal kegiatan harian
SP 4
1.       Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2.       Melatih pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual
SP 5
1.       Mengvaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2.       Menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan minum obat
3.       Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

Catatan keperawatan
No
Tgl /jam 
SP
Implementasi
Evaluasi
TTD
1.

Perilaku kekerasan  SP 1

1.   Mengidentivikasi penyeebab perilaku engkekerasan
2.   Mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
3.   Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
4.   Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
5.   Mengajarkan pasien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara nafas dalam
6.   Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam kegiatan harian












SP 2 :
1.   Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
2.   Mengajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual
3.   Menganjurkan memasukkan dalam kegiatan harian






SP 4 :
1.    Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
2.    Mengajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual
3.    Mengajarkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
S : Pasien mengatakan penyebab ia ingin marah adalah karena jengkel pada seseorang, pasien mengatakan apabila marah pasien bicara dengan nada keras, mengempalkan tangan dan memukul orang, pasien mengatakan apabila ia marah hanya membuat hati tidak tenang, pasien mengatakan mau belajar mengontrol emosi dengan teknik nafas dalam dan mau memasukkan kedaftar kegiatan harian
O :- Pasien pasien menjelaskan dengan nada pelan dan ekspresi wajah emosi.
- Pasien mampu mendemostrasi cara mengontrol emosi atau marah dengan nafas dalam
- Pasien mampu memasukkan ke daftar jadwal kegiatan harian
A : klien mampu mengontrol marah dengan teknik nafas dalam
P : - pertahankan dan motivasi pasien
- Ajarkan cara mengontrol marah dengan cara minum obat


S : - Pasien mengatakan sudah memasukkan teknik nafas dalam di kegiatan harian
-pasien mengatakan mau minum obat
- pasien mengatakan mau memasukkan minum obat kedalam jadwal buku harian
O : - pasien terlihat melakukan nafas dalam
-    Pasien minum obat 2x sehari
A : pasien mampu mengontrol marah dengan obat
P : - pertahankan dan motivasi pasien
-    Lanjutkan SP 3


S : - Pasien mengatakan sudah memasukkan minum obat dalam kegiatan harian
- Pasien mengatakan bisa mengontrol marah dengan mengucapkan “astaghfirullah”
- pasien mengatakan mau memasukkan ke dalam jadwal harian
O : - pasien bisa mengontrol marah dengan “astaghfirullah”
-pasien mampu memasukkan kegiatan ke dalam jadwal harian
A : - pasien mampu mengontrol perilaku kekerasan dengan cara mengucapkan “astaghfirullah”
P : - pertahankan intervensi dan motivasi pasien




No comments:

Post a Comment