Friday, June 26, 2015

asuhan keperawatan pada an,f dengan penyakit bronkopneumoni lengkap

asuhan keperawatan pada an,f dengan penyakit bronkopneumoni

A.  PENGKAJIAN
1.  IDENTITAS DATA
a. Identitas Pasien
Nama                             : An F
Tanggal lahir                 : 23 Mei 2011
Umur                             : 2 bulan
Jenis Kelamin                : Laki - Laki
Agama                           : Islam
Pendidikan                    : Belum Sekolah
Suku/Bangsa                 : jawa
Alamat                          : Ds Cangkring 4/3 Demak
Tanggal Masuk RS        : Sabtu,11 November 2014
No RM                          : 684 829
Diagnosa Medis            : Bronkopneumonia

b. Identitas Penanggung Jawab
Nama                                            : Tn K
Umur                                            : 30 tahun
Jenis                                             : Kelamin: Laki - laki
Agama                                          : Islam
Pendidikan                                   : SMA
Pekerjaan                                      : wiraswasta
Alamat                                         : Ds Cangkring 4/3 Demak
Hubungan dengan pasien             : ayah
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama        :
Ibu pasien mengatakan anaknya demam
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien keluhannya di bawa ke bidan setempat pada 9 oktober 2014 hari SMRS di beri obat berupa amoxicillin syrup diminum 2 x 1/2 cth,dan paracetamol syrup 2 x 1/2 cth tetapi belum ada perkembangan selanjutnya Pasien datang pada tanggal 11 oktober 2014 di RSUD KUDUS di IGD dengan keluhan demam yang disertai batuk selama 3 hari dan sesak pasien di periksa dengan tanda-tanda vital S: 37,9 0 N : 110 x/menit RR: 36x/menit dan di IGD diberi terapi O2 nasal 2 liter / menit, terapi infus 4:1 dengan 10 Tpm dan injeksi cefotaxim 2x200mg dan gentamicin 2X25mg pada jam 12.00. dan selanjutnya pasien dipindah pada tanggal 11 oktober 2014 jam 14.00 WIB ke ruangan B2 kamar I1 untuk mendapatkan perawatan yang lebih lanjut.

1)      Munculnya keluhan
Tanggal munculnya keluhan : pada tanggal 9 oktober 2014
Waktu munculnya keluhan : pada waktu malam hari jam 20.00 anak demam dan paginya di sertai batuk
2)      Karakterisktik
Karakter              : pasien demam dan batuk
Lokasi nyeri        :tidak ada nyeri
Timing                 : tidak ada
c. Riwayat Penyakit Dahulu
1)    Prenatal
Ibu pasien mengatakan selalu memeriksakan kandunganya secara rutin dibidan setempat. Keluhan pada saat hamil yaitu mual. Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan baik.
2)    Natal
Ibu melahirkan di tolong oleh bidan setempat dengan persalinan normal
3)    Post natal
BBL 3000 gram dengan panjang 55cm tidak ada kelainan kongenital, bayi lahir menangis kuat dengan  keadaan sehat dan jenis kelamin laki - laki. Setelah lahir, ibu klien mengatakan anaknya mendapat ASI sampai sekarang, juga mendapat pendamping ASI, yaitu susu SGM II.
4)    Penyakit waktu kecil
Ibu pasien mengatakan anaknhya tidak pernah sakit yang seperti ini.
5)    Pernah di rawat di rs
Tidak pernah di rawat di rumah sakit
6)    Obat yang digunakan
amocillin sirup,Parasetamol
7)    Alergy
Tidak alergy terhadap apapun (makanan,obat,debu dll)
8)    Kecelakaan
Tidak ada
9)    Imunisasi
 Pasien sudah mendapatkan imunisasi yaitu DPT 1 , HB 1, POLIO 2
d. Riwayat Keluarga
Keluarga mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan dan penyakit menular   
e. Riwayat Sosial
1)        Pasien dirumah diasuh oleh ibunya dan neneknya bila saat ibunya melakukan pekerjaan rumah karena ibunya dirumah sebagai ibu rumah tangga. Ibunya sangat Menyayangi anaknya dan  tidak rewel jika di beri ASI dan berada di dekat ibunya .
2)        Anaknya ada tanda lahirnya di bagian bokongnya dan bila mnegompol anaknya menangis atau meringik
3)        Pasien tinggal di rumah rumah yang padat penduduknya dan tempat tinnggal bersih dan keadaan rumah ada pencahyaan alami, ventilasi cukup kondisi lantai keramik
f. Keadaan Kesehatan Saat Ini
1)     Diagnosa medis               : Bronkopneumonia
2)     Tindakan operasi             : tidak ada tindakan operasi
3)     Obat - obatan                  :
-  Injeksi:
cefotaxim 2x200mg
gentamicin2X25mg
syrup pamol 3x1/2 cth
-  infus : 4:1 ns += 10 tpm
-  nebulizer 2x 1: ventolin 1/2cc pulmocart ½ cc Ns 2cc
3. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON
a.       Persepsi kesehatan dan pola menegemen kesehatan
1)      Status kesehatan anak sejak lahir
Anak sehat sejak lahir, tidak ada gangguan
2)      Pemeriksaan kesehatan anak sejak lahir
Anak sehat tanpa ada satu penyakit apapun
3)      Penyakit  yang menyebabkan anak absen sekolah
Anak sakit
4)       Praktek pencegahan kesehatan
Dengan memberikan makanan yang hyginis, dan menciptakan lingkungan tempat tinggal yang bersih
5)      Apakah orang tua merokok didekat anak ?
Orang tua tidak pernah merokok didekat nak
6)      Mainan yang digunakan anak keamanannya
Mainan aman, dan anak suka mainan bobil-mobilan
7)      Praktek keamanan orang tua
Produk rumah tangga tidak ada yang berbahaya, obat-obatan disimpan dikotak obat
b.       Nutrisi pola metabolik
1)      Pemberian ASI
Masih minum ASI karena usia anak 5 bulan
2)      Selera makan
Anak makan harus ada lauknya aya, dan habis 1 porsi, 1 centong nasi
3)      Masukan makanan selama 24 jam
Anak makan ½  porsi dari menu yang disediakan dirumah sakit
4)      Alat makan yang digunakan
Anak makan menggunakan sendok dan piring
5)      Masalah kulit
Tidak ada edema
c.       Nutrisi orang tua atau keluarga
1)      Status nutrisi orang tua
Nutrisi orang tua tercukupi dan tidak ada masalah nutrisi pada orang tua
2)      Ada masalah atau tidak
Tidak ada masalah
d.      Pola eliminasi
1)      Pola eliminasai untuk anak
a)      Pola efekasi
Anak BAB 2X sehari, tidak berlendir dan tidak ada darah
b)      Mengganti pakaian dalam
Anak mengganti pakaian dalam 1X sehari
c)      Eliminasi urine
Anak BAK 5X dalam sehari dengan bau khas urine dan warna kuning jernih
e.       Pola latihan aktivitas
1)      Pola aktivitas anak
Anak mandi jarang biasanya 1X sehari biasanya mau mandi jika dimandikan oleh orang tuanya
2)      Aktivitas sehari-hari
Anak beraktivitas sehari-hari dengan tidur diatas bed karena usianya yang masih 5 bulan
3)      Kebersihan rutin
Anak rutin bila ganti baju dan digantikan oleh orang tua
f.       Pola peran – hubungan
1)      Pola peran anak
a)      Struktur keluarga
Pasangan dengan anak 1 dari 1 bersaudara
b)      Masalah/stresor keluarga
Tidak ada masalah, masalahnya timbul bila anak tidak dituruti kemauannya
c)      Interaksi anggota keluarga anak
Keluarga berinteraksi dengan baik
d)     Ketergantungan
Anak masih bergantung pada orang tua
e)      Anak – pola bermain
Anak hanya tidur dan menangis diatas tempat tidur saat sakit dirumah sakit
2)       Pola peran orang tua
a)      Peran ikatan ? kepuasan
Orang tua berperan untuk merawat anaknya dan  bertanggung jawab kepada anaknya
g.      Seksualitas
1)      Seksualitas anak
a)      Seksual anak
Anak sebagai laki-laki dan ia merasa senang
b)      Pertanyaan sekitar seksual
Anak belum tau tentang apa itu seksual
2)      Seksualitas orang tua
a)      Jika mungkin, riwayat reproduksi ?
Tidak ada
b)      Kepuasaan seksual
Orang tua puas dengan sexsualitas terpenuhi
h.      Koping – pola toleransi stress
1)      Apa toleransi ? level stress ?
Pada saat anak tidak terpenuhi tidak dituruti anak akan marah
2)      Pola penanganan masalah suport
Orang tua memberikan nasihat untuk anaknya
i.        Nilai perilaku keyakinan
1)      Perkembangan moral anak, pemilihan perilaku komitmen
Anak belum mengerti tentang moral dan komitmen
2)      Keyakinan akan agama dan kesehatan
Anak sudah mengerti tentang keyakinan beragama dan tidak mengerti tentang kesehatan dirinya
3)      Orang tua
a)      Sesuatu yang bernilai dalam hidupnya ( spiritual )
Semangat untuk masa depan, semua bernilai pada saat anaknya sembuh dari penyakitnya dan bisa melakukan aktivitas seperti biasanya
b)      Keyakinan akan kesembuhan, dampak penyakit dan tujuan
Orang tua yakin jika anaknya akan sembuh seperti semula dan bisa berkumpul dengan orang tua dan teman-temanya
4.  PEMERIKSAAN FISIK
a.       Keadaan umum : demam
b.      Tanda vital : S; 378C, N 136 X/ menit
c.       TB / BB : BB ; 7,5 Kg, PB ; 54 CM, lila ; 14 cm lida  28; cm
d.      Lingkar kepala : 33 cm
e.       Mata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
f.       Hidung : bersih, polip hidung dalam batas normal
g.      Mulut : mukosa bibir kering, mulut terlihat
h.      Telingga : normal, serumen dalam batas normal, tidak ada kelainan
i.        Tekuk : tidak ada gula kudu
j.        Dada : simetris
k.      Jantung :
1)        I : bentuk dada simetris tidak ada retraksi dinding dada
2)        P : tidak ada pembesaran
3)        P : tidak nyeri tekan
4)        A : bunyi jantung S1,S2 normal irama jantung reguler
l.        Paru – paru
1)        I : dada simetris
2)        P : tidak ada nyeri tekan
3)        P : sonor
4)        A : ronchi
m.     Abdomen :
1)        I : bentuk abdomen normal, tidak acites
2)        A : peristaltik usu 15x/menit
3)        P : tidak ada nyeri tekan
4)        P : tympani
n.      Punggung : tidak ada nyeri
o.      Genetalia : bersih
p.      Ekstermitas
1)      Atas : terpasang infus Rl 10 Tpm pada tangan kiri
2)      Bawah : tidak ada pembengkakan atau edema
q.      Kulit : tidak ada ruam, atau tanda lahir dan tidak ada pembengkakan
5. HASIL LABORATORIUM
Tanggal : 14 oktober 2014
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai normal
Hemoglobin
9,5
g/dl
11,1-14,1
Eritrosit
2,00
Lt/Ul
3,9-5,5
Hemotokrin
29,1
%
31-41
Trombosit
264
10^3/ul
150-400
Leukosit
12,6
10^3/ul
6,0-17,5
Iuetrofit
43,2
%
50-70
Limfosit
H 46,9
%
25-40
Monosit
7,9
%
2-8
Eosinofil
1,0
%
2-4
Basofil
1,0
%
0-1
MCH
23,9
Pg
27,0-31,0
MCHC
32,8
g/dl
33,0-37,0
MCV
73,0
Fl
29-99,0
RDW
14,0
%
10,0-15,0
MPV
7,2
Tt
6,5-11,0
PDW
12,5
Fk
10,0-18,0


a.       Foto Thorax (15 0kt0ber 2015)
COR    :     CTR = 46%
                  Konfigurasi jantung dalam batas normal.
Pulmo :     gerakan bronkovaskuler meningkat
                  Tampak bercak pada perihiler dan parakardial kanan-kiri.
                  Tampak kesuraman pada apeks paru kanan disertai deviasi trachea ke kanan.
                  Kedua hilus sulit dinilai.
Diafragma kanan setinggi custa ix posterior
Sudut kustofrenikus kanan kiri lengkap.
Kesan :      COR tak membesar
                  Gambaran bronkopnemonia
                  Suspek atelektasis segmental paru kanan atas









ANALISA DATA
No
Data fokus
Problem
Etiologi
1







2





3
Ds : keluarga pasien mengatakan pasien demam
Do : pasien terlihat demam dan batuk ada sekretnya
S : 37,90C
N : 110 x / menit
RR : 28x/menit

Ds : keluarga pasien mengatakan pasien batuk
Do: pasien terlihat batuk ada sekretnya
Auskultasi : whezzing


 Ds  :   Ibu klien mengatakan anaknya sesak nafas.
Do   :    -  An. D terlihat sesak dalam bernafas.
-    Gelisah, rewel
-    RR = 57 x/mnt

Hipertermi







Ketidakefektifan jalan nafas




Ketidakmampuan pola nafas
Inflamasi terhadap infeksi
Saluran nafas





Mucus yang berlebihan




Proses inflamasi



DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Hipertermi berhubungan dengan inflamasi terhadap infeksi saluran nafas
Ditandai dengan peningkatan suhu tubuh
2.      Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan mucus yang berlebihan
3.      Ketidakmampuan pola nafas berhubungan dengan Proses inflamasi


INTERVENSI
N0
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Rasional
1
Hipertermi berhubungan  dengan inflamasi terhadap infeksi saluran nafas
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan suhu pasien turun  atau normal ( 36,5 – 37, 50) dengan kriteria hasil :
·         Akral teraba hangat
·         Warna kulit tidak ada kemerahan.
·         Kaji suhu tubuh pasien

·         Berikan kompres hangat pada ketiak, lipatan paha
·         Anjurkan pada keluarga untuk mengenakan pakaian yanng tipis ( meresap keringat.
·         Kolaborasi pemberian antipiretik sesuai indikasi
·         Untuk mengetahui suhu tubuh
·         Untuk menurunkan suhu tubuh


·         Untuk mengurangi penguapan suhu tubuh.




·         Proses penyembuhan

2
Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan mucus yang berlebihan
Setelah dilakukan tinddakan keperawatan pasien 3 x 24 jam diharapkan pasien tidak batuk dan tidak sesak, dengan kriteria hasil :
·         Pasien bernafas dengan normal tanpa bantuan 02
·         Mengobservasi KU dan TTV

·         Berikan terapi nebulizer sesuai dosis
·         Beri posisi yang nyaman (pertahankan peninggian)
·         Kolaborasi pemberian obat
·         Untuk mengetahui keadaan pasien

·         Untuk mengencerkan sekret
·         Memaksimalkan ekspansi dengan optimal

·         Proses penyembuhan
3
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan proses inflamasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, jalan nafas kembali efektif, dengan kriteria hasil :
·         Anak istirahat dan tidur tenang
·         Pernafasan dalam batas normal (30-60 x/mnt)
Tidak ada dispnea, dan retraksi dada tidak ada
·         Observasi pernafasan, kedalaman dan frekuensi, catat adanya sesak nafas dan retraksi dada
·         Posisikan anak untuk ventilasi yang maksimal
·         Anjurkan terpasang 02

·         Gunakan bantal dan bantalan pada leher dan kepala anak
·         Tingkatkan istirahat dan tidur dengan penjadwalan yang tepat

·         Sesak nafas dan retraksi dada menunjukkan gangguan dalam pola nafas


·         Memungkinkan ekspansi paru yang maksimum
·         Untuk melonggarkan jalan nafas
·         Mempertahankan jalan nafas tetap terbuka


·         Membantu memulihkan proses penyembuhan

















IMPLEMENTASI
Tanggal
No dx
Jam
Implementasi
Respon
TDD
Selasa
14/10/14





























14/10/14
























14/10/14
































rabu
15/10/14


























15/10/14






















































Kamis 16/10/14


























kamis
16/10/14

I









I





I








I





II











II





II






III







III






III




III





II
III





I








I




I







I





II









II






II






III






III






III





III


II
III






I









I





I






I




II








II




II
III





III






III






III





III





II,
III
14.20









14.30





14.40








15.00





15.20











15.35





15.50






17.00







17.30






19.00




19.25





22.00






08.00








08.15




08.20







08.30





14.00









14.15






14.20






16.00






19.00






19.30





20.00


22.00







08.00









08.15





08.30






08.40




14.00








14.10




14.15






19.00






19.20






20.00





20.15





22.30
·         Mengkaji suhu tubuh pasien








·         Memberikan kompres hangat pada ketiak dan lipatan paha



·         Menganjurkan pasien untuk mengenakan pakaian yang tipis






·         Berkolaborasi pemberian antipiretik
Syrup pamol ½ sendok teh


·         Mengobservasi KU dan TTV










·          Memberikan therapi nebulizer
Ventolin ½, pulmicart ½ Ns 2 cc


·         Beri posisi yang nyaman (pertahankan peninggian)





·         mengobservasi pernafasan, kedalaman dan frekuensi, catat adanya sesak nafas dan retraksi dada



·         Posisikan anak untuk ventilasi yang maksimal





·         Memberikan therapi O2




·         Gunakan bantal dan bantalan pada leher dan kepala anak



·         Kolaborasi pemberian obat
-          Cefotaxim 200 mg
-          Gentamicin 25 mg
-          Syrup pamol ½ sendok teH

·         Mengkaji TTV pasien








·         Memberikan kompres hangat



·         Menganjurkan pasien untuk memakai pakaian tipis





·         Berkolaborasi pemberian obat
Syrup pamol ½ sendok teh


·         Mengobservasi KU dan TTV








·         Memberikan therapi nebulizer ventolihn ½
, pulmicart ½ Ns 2 cc




·         Beri posisi yang nyaman (pertahankan peninggian)





·         mengobservasi pernafasan, kedalaman dan frekuensi, catat adanya sesak nafas dan retraksi dada


·         Posisikan anak untuk ventilasi yang maksimal





·         Memberikan therapi O2





·         Gunakan bantal dan bantalan pada leher dan kepala anak
·         Berkolaborasi dalam pemberian terapi obat
-          Cefotaxim 200 mg
-          Gentamixin 25 mg
Infus 4 : 1 10 tpm



·         Mengkaji KU dan TTV  pasien 








·         Memberikan kompres hangat
, lipatan paha dan lipatan ketiak


·         Menganjurkan berpakaian pakaian yang tipis




·         Berkolaborasi dalam pemberian obat
Syrup pamol ½ sendok teh

·         Mengobservasi KU dan TTV pasien







·         Memberikan therapi nebulizer ventolin 1/2, pulmicort ½, Ns 2 cc


·         Memberikan therapi O2






·         mengobservasi pernafasan, kedalaman dan frekuensi, catat adanya sesak nafas dan retraksi dada


·         Posisikan anak untuk ventilasi yang maksimal





·         Memberikan therapi O2





·         Gunakan bantal dan bantalan pada leher dan kepala anak



·         Berkolaborasi dalam pemberian obat
-          Cefotaxim 200 mg
-          Gentamicin 25 mg

DS : keluarga pasien mengatakan badan anaknya panas
DO : pasien terlihat menangis
S : 37,9 0C
N : 120 X / menit
RR : 30 x / menit

DS : keluarga pasien mau mengompres
DO : pasien terlihat menagis

DS : keluarga pasien memakaikan pakaian yang tipis
DO : pasien sudah memakai pakaian yang tipis

DS : pasien mau diberikan obat
DO : obat masuk tidak ada tanda-tanda alergi

DS : keluarga pasien mengatakan pasien batuk
DO : pasien terlihat batuk dan ada sekretnya\
S : 37,9 0C
N : 120 X / menit
RR : 30 x /
Menit


DS : keluarga pasien bersedia
DO: pasien menangis saat dinebulizer dan obat habis

DS :keluarga pasien bersedia
DO :Kepala terletak lebih tinggi dari bagian tubuh yang lain

DS :keluarga pasien bersedia
DO : Anak sesak nafas, terdapat retraksi epigastrik, gelisah
RR; 34 x/menit

DS : keluarga pasien bersedia
DO :Anak dalam keadaan posisi kepala lebih tinggi

DS : keluarga pasien mau
DO : pasien terpasang o2

DS :     keluarga pasien bersedia
DO :Leher anak terganjal dengan bantal

DS : keluarga pasien bersedia
DO : obat masuk tanpa ada tanda2 alergi


DS : keluarga pasien bersedia
DO : pasien teraba tubuh masih hangat
S : 37,6 0 c
N : 110 x / menit
RR : 30 x / menit

DS : keluarga pasien bersedia
DO : pasien terlihat nyaman

DS : keluarga psien mengatakan sudah menganti pakaiannya
DO: pasien terlihat memakai pakaian tipis

DS : keluarga bersedia
DO ; obat masuk tidak ada tanda-tanda alergi

DS : keluarga pasien mengatakan anaknya masih batuk
DO: pasien batuk sekret
S : 37,6 C
N : 110 X / menit
RR : 30 X / menit

DS : keluarga pasien mengatakan bersedia
DO : pasien menangis saat di nebilizer

DS :keluarga pasien bersedia
DO :Kepala terletak lebih tinggi dari bagian tubuh yang lain

DS :keluarga pasien bersedia
DO : Anak sesak nafas, terdapat retraksi epigastrik,
RR; 30x/menit

DS : keluarga pasien bersedia
DO :Anak dalam keadaan posisi kepala lebih tinggi

DS : keluarga pasien bersedia
DO : pasien sudah terpasang oksigen

DS :     keluarga pasien bersedia
DO :Leher anak terganjal dengan bantal
DS : keluarga pasien bersedia
DO : obat masuk tanpa ada tanda- tanda alergi

DS : keluarga pasien mengatakan anaknya sudah tidak panas
DO : pasien suhunya menurun
S: 37,5 0c
N : 120 x / menit
RR : 28 x / menit

DS : keluarga pasien bersedia
DO : pasien terlihat dikompres dikening

DS : keluarga pasienh mau memakaikannnya
DO : pasien memakai pakaian tipis

DS : keluaraga pasien mengatakan mau
DO: pasien mau minum obat

DS : keluraga pasien bersedia
DO : pasien terlihat suaranya serak dan batuk
 S : 37,5 0c
N : 120 x / menit
RR : 28 x / menit

DS : keluarga pasien bersedia
DO : pasien menangis

DS : keluarga pasien sudah bersedia di pasang oksigen
DO : pasien terpasang oksigen 3lt/menit

DS :keluarga pasien bersedia
DO : Anak sesak nafas, terdapat retraksi epigastrik,
RR; 30x/menit

DS : keluarga pasien bersedia
DO :Anak dalam keadaan posisi kepala lebih tinggi

DS : keluarga pasien bersedia
DO : pasien sudah terpasang oksigen

DS :     keluarga pasien bersedia
DO :Leher anak terganjal dengan bantal

DS : keluarga pasien mengatakan bersedia
DO : obat masuk tanpa ada tanda-tanda alergi



                                        






EVALUASI.
No
Hari/tanggal
Dx
Evaluasi
Ttd
1
Selasa 14 oktober 2015
I
S : keluarga pasien mengatakan anaknya masih demam badannya
O : pasien hangat badannya
     S : 37,90c
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
-       Obs suhu
-       Berikan kompres hangat
-       Kolab pemberian obat


2
Selasa 14 oktober 2015
II
S : keluarga pasien menagtakan pasien masih batuk
O : pasien terlihat batuk dan ada sekretnya
     Suara nafas ronchi
     RR : 32 x / menit
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
-       Obs TTV
-       Berikan therapi nebulizer
-       Kolab pemberian obat



3
Selasa 14 oktober 2015
III
S   :  -
O  :  Anak masih sesak nafas, terdapat retraksi epigastrik,
RR : 37 x/mnt, O2 : 2 l/mnt
A  :  Masalah keperawatan belum teratasi, yaitu sesak nafas masih dirasakan An.F, retraksi epigastrik juga masih ada, anak belum dapat istirahat dengan tenang, RR meningkat menjadi 35 x/mnt
P   :  Lanjutkan intervensi.
- Observasi kedalaman dan frekuensi pernafasan, catat adanya sesak nafas dan retraksi dada
-  Posisikan anak untuk ventilasi yang maksimal
-  Beri posisi yang nyaman (pertahankan peninggian)
-  Gunakan bantalan pada leher dan kepala
-    Berikan oksigen headbox 8 liter/menit

4
Rabu 15 oktober 2015
I
S : keluarga pasien mengatakan anaknya masih demam
O : pasien terlihat dikompres S  : 37,50C
 A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
-       Obs Suhu
-       Lakukan kompres
-       Kolab pemberian obat



5
Rabu 15 oktober 2015
II
S : keluarga pasien mengatakan anaknya masih batuk dan sudah muntah setelah di nebulizer
O : pasien terlihat serak
     RR : 31 x / menit
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
-       Berikan therapi nebulizer
-       Kolab pemberian obat


6
Rabu 15 oktober 2015
III
S   :  -
O  :  Oksigen masih terpasang dengan ambroxol 8 liter/menit, anak terlihat lebih tenang, RR : 56 x/mnt, sesak agak berkurang, retraksi epigastrik masih ada
A  :  Masalah keperawatan teratasi sebagian, yaitu anak terlihat lebih tenang, RR : 56 x/mnt, agak berkurang, tapi masih terdapat retraksi epigastrik
P   :  Lanjutkan intervensi.
- Observasi kedalaman dan frekuensi pernafasan, catat adanya sesak nafas dan retraksi dada
-  Beri posisi yang nyaman (pertahankan peninggian)
-  Gunakan bantalan pada leher dan kepala
       -  Berikan oksigen headbox 8 liter/menit

7
Kamis 16 oktober 2015
I
S : keluarga pasien mengatakan pasien sudah tidak panas lagi
O : pasien suhunya menurun S : 37,30 c
A : masalah sudah teratasi
P : pertahankan intervensi
-       Berikan kompres
-       Kolab pemberian obat


8
Kamis 16 oktober 2015
II
S : keluarga pasien mengatakan anaknya masih batuk dan sesaknya sudah berkurang
O : pasien terlihat sesak berkurang, sekretnya masih ada  RR : 27 x / menit
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
-       Obs TTV
-       Therapi nebulizer
Kolab pemberian obat

9
Kamis 16 oktober 2015
III
S   :  -
O  :  Oksigen masih terpasang O2 nasal 2 liter/menit, sesak nafas berkurang, retraksi epigastrik masih ada, anak tampak lebih tenang, RR : 44 x/mnt
A  :  Masalah keperawatan teratasi sebagian, yaitu sesak nafas sudah berkurang dan anak juga lebih tenang, tapi oksigen nasal 2 liter/menit masih terpasang, juga masih terlihat retraksi epigastrik, RR : 44 x/mnt
P   : Pertahankan intervensi, dengan tetap mengobservasi frekuensi dan kedalaman pernafasan serta kolaborasi pemberian oksigen 2 liter/menit atau sesuai indikasi bila bertambah sesak



No comments:

Post a Comment